Ketika Pemda Dianggap Gagal Lagi Menangani Covid-19, PERMATA Kembali Turun Menangani Covid-19 -->

Ketika Pemda Dianggap Gagal Lagi Menangani Covid-19, PERMATA Kembali Turun Menangani Covid-19

21 Mei 2020, Mei 21, 2020
Pasang iklan


Aspirasijabar.net, Purwakarta – Di Purwakarta, di bawah kekuasaan rezim Anne Ratna Mustika telah semakin menindas dan memerosotkan penghidupan seluruh masyarakat Purwakarta. Rezim Anne terus menipu masyarakat dengan program strategisnya dan aturan-aturan sebagai pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi neoliberal, yang membiarkan perampokan kapitalis monopoli menguatkan monopoli tanah dalam sistem pertanian terbelakang, industri terbelakang serta mengandalkan upah murah bagi buruh. Ini pula yang menjadikan industi dan sektor kesehatan di Purwakarta tidak berkembang dan tetap terbelakang.

Sementara, masyarakat dibuat kebingungan atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Imbas besar juga menimpa ditengah pandemi Covid-19 ini, Pemda Purwakarta menghentikan PSBB pada tanggal 20 Mei 2020 yang dinilai tidak tepat dengan kondisi objektif di Purwakarta sendiri dimana praktek-praktek menerapkan PSBB sendiri tidak serius untuk memutus mata rantai virus, dan mengenai kebijakan paket sembako yang telah dianggarkan oleh pemerintah daerah sendiri hingga saat ini belum menunjukan hal yang nyata karena masih banyak yang tidak tepat sasaran dan tidak transparan mengenai hal tersebut.

Hal tersebut mendorong Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta ( PERMATA) kembali melakukan Penyaluran Donasi Gelombang 2. Setelah Penyaluran Pertama diberikan kepada warga Desa terdampak, kini sasaran Penyaluran Gelombang 2 di daerah kota yang diperuntukkan kepada para Pedagang kecil di sekitar Sekolah terkena dampak karena tidak lagi berjualan semenjak sekolah ditutup. Serta pada Gelombang 2 ini diberikan kepada pekerja serabutan seperti tukang gali dan penjaga kuburan sekitar gang Kamboja Kelurahan Nagri Tengah. Rabu (20/05/2020).

Kegiatan ini merupakan bentuk aksi kritik kepada Pemerintah Daerah yang tidak transparan dalam melakukan Penyaluran bantuan baik berupa Uang maupun Sembako. Serta PERMATA menilai tidak efektifnya Dapur Umum Pemerintah yang malah hanya sebatas penghabisan anggaran.
Ketua PB PERMATA, Moch. Ilga Sopian Maksum mengatakan seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta harus Transparan dalam Anggaran Penanggulangan COVID-19 dan juga mengagaet Seluruh Elemen termasuk Mahasiswa dalam menyalurkan Bantuan agar tepat Sasaran.
“PERMATA menekankan kepada Pemerintah Daerah agar lebih tegas dalam menerapkan PSBB jangan hanya terkesan penyerapan anggaran dan penghabisan anggaran tanpa dampak yang jelas,” ungkapnya.

Dengan kondisi terpuruknya rakyat tertindas di tengah wabah pandemi Covid-19 serta krisis Kapitalisme Monopoli yang semakin parah, sudah sepatutnya PERMATA tidak tinggal diam dan Wabah Pandemi Covid-19 tidak bisa menjadi halangan untuk pemuda-mahasiswa untuk bisa melakukan pelayanan yang ditujukan untuk rakyat tertindas.

Bah Engkos selaku pedagang sekolah pun mengucapkan terima kasih, karena merasa terbantu dengan adanya paket sembako dari PERMATA, selama Covid-19 ia berhenti berdagang selama 2 bulan tanpa adanya suatu kompensasi ataupun perhatian dari pemerintah.
“Selama 2 bulan ini para Pedagang selain saya pun mengeluh karena tidak ada pemasukan,dan saya mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Purwakarta yang telah memberikan paket sembako,” ungkapnya dengan haru. (Dewi Suparyani/Laela Hayati/Siti Halimah)

TerPopuler