Sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah/2020 Masehi di Kabupaten Pulau Morotai kali ini dilaksanakan di Masjid disetiap Desa masing masing -->

Sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah/2020 Masehi di Kabupaten Pulau Morotai kali ini dilaksanakan di Masjid disetiap Desa masing masing

24 Mei 2020, Mei 24, 2020
Pasang iklan

Aspiraaijabar.net - MOROTAI-
Sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah/2020 Masehi di Kabupaten Pulau Morotai kali ini dilaksanakan di Masjid disetiap Desa masing masing, setelah Satgas Covid-19 bersama MUI, PHBI dan Para Imam bersepakat dalam rapat di Marahai Villa. Jumat (22/5/2020).

Pantauan media ini untuk pusat kota Daruba sebagai ibu kota kabupaten ada empat Masjid besar yang menjadi kosentrasi jamaah melaksanakan sholat id, yakni masjid desa Daruba, Gotalamo, Muhajirin dan Desa Yayasan.

 sendiri berkosentrasi sholat di Masjid An Nur Desa Daruba. Terlihat sejak pukul 06:30 WIT masjid yang berukuran 30 kali 50 itu telah dipadati para jamaah baik laki laki maupun perempuan. Jamah perempuan sendiri ditempatkan di tenda diluar masjid.


Terlihat pula protokol kesehatan dijalankan oleh satgas desa, disiapkan tempat cuci tangan dan setiap jamah di scener suhu tubuhnya. Tetapi, suasana seperti biasa masyarakat tidak lagi menghiraukan ancaman virus Corona, saling jabat tangan antara jamaah satu dengan yang lain sebagai bentuk silaturahim.

"Kita disini zona aman dari virus Corona, sehingga kita tidak kwatir, karena sebelumnya sebulan penuh ramadhan seluruh jamaah sholat di Masjid ini," ungkap Hamjah Baba, wakil imam masjid An Nur Daruba.

Sholat yang dimulai serentak pada pukul 07.30 WIT, jamah masjid tumpah ruah hingga di tenda tenda di luar masjid. Kurang lebih lima ratus orang. Sholatpun berlangsung seperti biasa, safnya rapat dan padat dan tidak ada rasa was was sedikitpun dihati para jamah sholat id.

Di-saf depan terlihat sejumlah anggota DPRD asal Desa Daruba yakni Hi Zainal Karim dan Suaib Hi Kamel, selain itu sejumlah pejabat ASN juga terlihat di saf pertama, kedua dan ketiga.

Bahkan suasana tumpah ruahnya para jamaah sholat id membuat mereka terharu. Menurut jamah sudah sekitar 10 tahun lebih mereka tidak lagi melaksanakan sholat idul Fitri maupun idul Adha di Masjid. Karena, selama ini pemerintah fokuskan dilapangan MTQ.

"Syukur alhamdulilah karena virus corona, hari kami jamah An Nur Desa Daruba bisa sholat Idul Fitri di masjid ini, yang mana sudah 10 tahun lebih tidak perna digelar sholat id di masjid, karena untuk pusat kota Daruba Pemda fokuskan di satu titik yakni lapangan bola MTQ," ujar Darwin, penuh haru.

Masjid An Nur sendiri dalam Sholat Id kali ini menurunkan imam senior Hi Imuti Kira, pengantar khutbah wakil imam Hamja Baba dan Khatib dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulau Morotai, In Ahmad, S.Ag M.Pd.

"Hikmah Dibalik Virus Corona" itulah judul khutbah yang disampaikan khatib In Ahmad. Ia paparkan, belum hilang di ingatan kita bahwa Indonesia sebelumnya di guncang bencana alam banjir dan gempa bumi, kini di tahun 2020 kembali diberikan cobaan oleh Allah yaitu wabah penyakit yang mematikan pandemi Covid-19.

Hari ini, kata khatib, bangsa Indonesia bersedih, karena ratusan ribu orang yang menjadi korban dari virus corona. Baik itu yang terpapar, meninggal dan hilangnya pekerjaan. Sehingga rakyat negeri ini terpuruk jatuh dalam jurang kemiskinan. Bahkan, ada yang tidak dapat merayakan hari kemenangan ini.

Dirinya juga mengingatkan, agar jamah yang punya ekonomi mapan atau berkelebihan dalam kondisi saat ini agar selalu menyantuni para janda dan anak yatim piatu. Selain itu, memperhatikan ibu sendiri. Karena Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam sendiri pernah berkata Al Jannatu Tahta Aqdha Mil Ummihati atau Surga dibawa telapak kaki ibu.

Khatib tegaskan, ada tiga hal yang dapat dilakukan sebagai seorang muslim dan bagian dari masyarakat dalam mencegah penyebaran wabah Virus Corona.

Pertama, memperkuat dan mempertebal keimanan kepada Allah. Sebab iman yang kuat akan menuntun kita pada sikap hidup yang optimis dan yakin adanya pertolongan Allah. Kedua, mengisolasi diri, menahan diri untuk tidak beraktivitas dengan banyak orang atau berkerumun.

Dan, Ketiga, saling menguatkan dan tolong menolong, karena tidak ada seorangpun yang ingin tertimpa musibah, terjangkit virus. Tetapi tidak seorang pun yang bisa memastikan bahwa dirinya akan bebas dari virus ini. 

Untuk itulah setiap orang terlebih seorang muslim, harus mau untuk saling menguatkan dan tolong-menolong satu sama lain. Saling bertukar informasi yang valid
dan benar bahkan suatu saat akan dilakukan lockdown, maka setiap
anggota masyarakat bisa saling memberi dan menjaga ketersediaan bahan
pokok. Bukan sebaliknya malah memanfaatkan kondisi bencana untuk
meraup keuntungan pribadi. 

"Wabah Covid-19 adalah ujian yang diberikan Allah kepada kita, untuk menguji supa yang lebih baik amalnya. Setiap musibah selalu terdapat banyak hikmah, karena Allah tidak sia sia memberikan kepada kita musibah," pungkasnya.(Oje)

TerPopuler