terkait klarifikasi, pertemuan antara masyarakat vs kepala Desa beserta jajarannya.
Kedatangan kami hari jumat tgl. 18 september 2020.
yang akhirya sudah mempunyai kesepakatan yang terbaik, kami sebagai penengah masyarakat vs kepala Desa dan perangkat lainya.
Saat itu warga belum puas atas apa yang diminta kepada kepdes. yang belum bisa memberikan jawaban yang pasti.
Dengan kedatangan kami sebagai wartawan ingin tau penyebab, yang sebetulnya dan niat baik kami.untuk mengklarifikasi adanya pembangunan rabat beton. di jl. sentosa dukuh ronggo lor.
kami rasa, sudah banyak pertanyaan dan jawaban, yang tidak ada pemaksaan/ancaman, bahkan anarkis apalagi arogan.
Itu tidak ada Dan kami kira sudah jelas kedatangan kami dengan niat baik selaku wartawan. Tapi ternyata dibalik itu ada suatu problem yang telah memojokkan kami selaku wartawan pers sabdopalon.
kami wartawan disebut oleh "Bayan sunhaji" arogan dan memaksakan diri. bertempat di Balai Desa Rogo mulyo. banyak perangkat, yang ngantor dalam segi arogansi kami terletak dari apa dan dimana, justru sebaliknya yang arogan itu bayan sunhaji.
Bayan sunhaji, selalu memojokkan kami selaku wartawan, justru ada indikasi menghalangi kami selaku pers.
Yang dilindungi undang pers no 40 thn 1999.menghalangi kebebasan pers dan uud no. 14 thn 2014.
Tidak adanya informasi keterbukaan fublik.
Kepdes dan Perangkat desa termasuk bayan sendiri, tidak mau disalahkan warga masyarakat. Padahal sudah terbukti banyak kesalahan dan kekeliruan yang sudah diamanahkan Masyarakat."(Red sabdo palon)