Warga Menjerit Air 6 Hari Tak Mengalir, YNHB Minta PDAM Tirta Multatuli Dievaluasi -->

Warga Menjerit Air 6 Hari Tak Mengalir, YNHB Minta PDAM Tirta Multatuli Dievaluasi

4 Apr 2021, April 04, 2021
Pasang iklan
Aspirasijabar | Lebak -  Ketua Yayasan Naga Harapan (YNHB) Raksa Ambang Sagara angkat bicara soal air PDAM Tirta Multatuli, Kabupaten Lebak, banyak dikeluhkan pelanggan karena airnya sering tak mengalir. Menurutnya, pihak perusahaan telah mendzolimi pelanggan dan harus segera dievaluasi.

"Kami banyak sekali menerima keluhan soal air PDAM yang sering tak mengalir. 
Kebetulan banyak anggota YNHB juga yang menjadi pelanggan. Ada apa ini dengan PDAM, kok bertahun- tahun sering mengalami masalah dan dikeluhkan pelanggannya,"kata Raksa Ambang Sagara pada awak media. Minggu, (4/4/2021).

Raksa mengaku, pihaknya telah menerima data dari beberapa sumber yang akuntabel terkait apa yang menjadi persoalan air yang sering tidak mengalir itu. Ia mengaku, ada beberapa soal yang menjadi sumber masalah dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.

Pertama lanjut Raksa, itu soal anggaran untuk penggantian pompa intik dan pompa distribusi. Seharusnya anggaran itu dibelikan pompa yang baru, malah yang lama diperbaiki kembali dibuat seperti baru.

"Seharusnya anggaran itu dibelikan untuk pompa yang baru, ini malah pompa yang dulu atau yang sudah lama diperbaiki kembali. Otomatis akan cepat rusak dan menganggu pada pelayanan. Ini salah satu masalah kenapa air tak mengalir kepada pelanggan. Karena ya itu pompanya rusak. Iaya heran, kenapa pihak PDAM tidak membelikan pompa yang baru, dikemanakan anggaran untuk pembelian pompa yang baru itu,"ungkapnya.

Lanjut salah satu Toko Muda di Lebak ini, ia menilai selain indikasi adanya penyelewengan anggaran untuk pembelian pompa baru tersebut, dari Aplikasi sistem pembayaran juga bermasalah. Pasalnya, kata dia, pelanggan tidak bisa melakukan transaksi pembayaran dari awal bulan.

"Jadi, seharusnya para pelanggan itu dapat melakukan pembayaran dari awal bulan, ini tidak bisa. Karena aplikasi sistemnya itu bermasalah. Sehingga, berdampak pada penerimaan uang dari pelanggan,"tegasnya.

Selain itu, lanjut Raksa, tentu hal tersebut memberatkan pada pelanggan. Karena, seharusnya pembayaran itu dilakukan dengan mudah, malah pelanggan itu harus menunggu.

"Dari sistemnya juga sudah bermasalah. Saya heran, pelanggan mau bayar juga susah. Pelanggan itu kan ada yang rumahnya jauh. Ketika pelanggan tidak bisa melakukan pembayaran langsung kan kasihan harus bolak balik ke kantor PDAM. Itu kan membutuhkan biaya lagi. Jelas aplikasi sistem pembayaran itu juga harus segera diperbaiki,"katanya.

Untuk itu, Raksa berharap, dan meminta pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan pengecekan terhadap persoalan tersebut. Sehingga, PDAM Tirta Multatuli ini dapat kembali normal dan pendistribusian air pada pelanggan berjalan lancar.

"Kita berharap, APH turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, dan dapat menyelediki apa yang menjadi penyebab carut marutnya di PDAM. Karena PDAM juga kan mengelola uang negara, sehingga harus ada pantauan yang jelas dari berbagai pihak. Terutama aparat penegak hukum," tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak - pihak terkait atas persoalan tersebut.


Jurnalis : (Badri)

TerPopuler