BATIK SUKATANI UNTUK DUNIA -->

BATIK SUKATANI UNTUK DUNIA

22 Nov 2021, November 22, 2021
Pasang iklan

Aspirasijabar | Purwakarta - Dewasa ini warisan budaya adiluhung memang sudah seharusnya dilestarikan, dikembangkan dan dieksplorasi. Seperti halnya budaya Batik di Kabupaten Purwakarta yg masih belum banyak dibicarakan karena belum adanya sanggar2 membatik seperti daerah cirebon dan tasikmalaya.

Tentunya keresahan tersebut dapat ditanggulangi oleh generasi muda, pemuda pemuda Purwakarta yg harus ikut andil didalamnya

Salah satunya adalah SMAN 1 Sukatani Kab. Purwakarta yang siswa-siswi serta guru2nya secara bersama2 mulai membuat langkah untuk melestarikan kebudayaan membatik di sekolah

Beriringan dengan hari ulang tahun SMAN 1 Sukatani yg ke-36 pada hari ini, 22 Nov 2021 para siswa beserta guru2 secara bersama melaksanakan kegiatan membatik dan memunculkan produk2 inovatif yang memiliki nilai ekonomi kreatif 

" Kedepannya SMAN 1 Sukatani Purwakarta akan mematenkan budaya membatik di sekolah guna meningkatkan minat serta motivasi warga sekolah terhadap berkarya. 

Selain itu SMAN 1 Sukatani juga akan membangun sanggar batik pertama di Purwakarta yang nantinya akan mewadahi warga sekolah dalam memunculkan produk2 batik, dan dapat menyediakan produk batik yang dibutuhkan oleh masyarakat Purwakarta" tutur Ketua Pelaksana Kegiatan, 
Dra. Kania Lesmanawati.


Inspirasi giat membatik ini tidak lepas dari keberadaan salah satu staf pengajar di SMA Sukatani, yaitu 
Wida Awaliya NM., M. Pd. yang notabene adalah Pencipta Batik Motif Maranggi yang karyanya telah diperkenalkan ke masyarakat. 

Dihubungi terpisah, Koordinator BELA PURWAKARTA, Aa Komara Cakradiparta, menyampaikan Apresiasi nya terhadap kegiatan ini. 
" saya turut berbangga dan sangat mengapresiasi kegiatan yg dilaksanakan oleh para siswa dan guru di lingkungan SMAN 1 Sukatani, selain bermanfaat dalam rangka menanamkan nilai-nilai pelestarian budaya juga dapat mengembangkan minat dan kreativitas siswa agar di masa depan memiliki Visi Enterpreneurship dengan menjadikan Batik sebagai komoditas unggulan."

Aa Komara menambahkan "saya pun turut berbangga dengan keberadaan Teh Wida yang merupakan Mojang Purwakarta 2017 dan Mojang Jawa Barat 2019 telah mampu membuktikan dedikasinya serta menularkan kompetensinya di mana pun ia berada, selalu bermanfaat bagi lingkungannya, dalam hal ini di sekolah tempatnya mengajar. 

Ini tentunya positif dan inspiratif bagi penyandang gelar Mojang Purwakarta angkatan berapa pun, bahwa dengan predikat yang disandangnya,
di setiap saat ia dapat bermakna bagi sekitarnya."


Red

TerPopuler