Banjir di pintu masuk pasar sudah menggenang sejak hujan angin berlangsung sejak sekitar pukul 13.00 WIB. Pada pantauan Aspirasijabar , sekitar pukul 13.30 WIB, hujan sudah menjadi gerimis, namun banjir masih setinggi seperempat betis orang dewasa.
Menurut Yayat , seorang Pedagang yang memiliki Kios di pasar, mengatakan banjir di pintu masuk pasar sudah menjadi hal yang lumrah. Setiap kali hujan deras turun, Andini yang akrab disapa Andin pun sudah tahu kalau kendaraannya akan dikotori lumpur .
"Sudah biasa kalau di sana. Sampah-sampah juga biasanya pada keluar," ujar eep , Rabu , 06 April 2022.
Akan tetapi, menurut eep, saat ini banjir di Gedebage sudah tidak separah dulu saat Pertama datang pasar . Sekitar enam tahun yang lalu, banjir di dekat pasar biasanya akan menyebabkan macet yang merayapi Jalan Soekarno-Hatta. Banyak juga jasa-jasa pengangkut motor untuk memindahkan sepeda motor lewat pembatas jalan jalur cepat.
"Kalau dulu lebih gila lagi. Sekarang sudah jauh lebih mending," ungkap eep.
Sementara itu, seorang pemilik warung bernama Juned mengatakan bahwa mungkin saja banjir di Gedebage disebabkan oleh sampah yang menumpuk. Sampah itu menghambat drainase sehingga terjadilah banjir.
"Mungkin karena sampah ya, dan kalau banjir pasti jadi berantakan," kata Ratna sambil membersihkan sampah yang menumpuk depan rumahnya.
Juned juga menyampaikan, hujan yang turun di sekitar Gedebage memang sangat deras. Hujan itu . Sementara di wilayah lain yang cukup berdekatan, misalnya Kecamatan Antapani, hujan memang deras tapi tidak disertai es.
"Tadi ada esnya juga. Jadi orang-orang juga pada masuk," ucap juned.
Dari pantauan Aspirasijabar , banjir baru mulai menyurut hingga pergelangan kaki sekitar pukul 13.00 WIB atau sekitar dua jam setelah hujan deras berhenti. Sepeda motor yang berlalu lalang pun sudah bisa melintas tanpa khawatir akan mogok.
Red,