Pemateri ataupun peserta yang ikut dalam kegiatan Mapaba diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan, menggunakan masker dalam setiap kesempatan dan menjaga jarak duduk.
Ketua PMII cabang Purwakarta, Irvan Mas'ud imanuddin menjelaskan dalam sambutannya, kegiatan Mapaba ini diikuti oleh beberapa mahasiswa yang ada di perguruan tinggi di Purwakarta.
"Peserta Mapaba diharus untuk selalu mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak," kata dia.
Irvan mengatakan, dalam Mapaba ini, para calon anggota menerima sejumlah materi seperti Nilai Dasar Pergerakan (NDP), Ke-PMIIan, Ke-indonesiaan, study gender, dan yang penting yaitu Ahlussunah wal jamaah atau yang sering disebut Aswaja.
Sementara kata ketua komisariat PMII STAI Muttaqien, Ahmad Ginanjar berharap Mapaba berjalan dengan baik, sehingga ketika ditetapkan sebagai anggota PMII, maka akan hadir aktivis pergerakan mahasiswa yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat yang terdzolimi dan memperjuangkan pengetahuan untuk Purwakarta khususnya dan Indonesia yang lebih baik.
"Kami berharap dengan Mapaba ini bisa tercipta anggota yang berintegritas, progresif dan inovatif. Untuk penguatan nilai dasarnya ada di Mapaba, karena ini merupakan kaderisasi awal di PMII," kata Ginanjar.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PC NU Purwakarta sekaligus pengasuh pondok pesantren Al-Irfan, KH Bahir Muklis mengatakan, PMII adalah wadah bagi mahasiswa-mahasiswa di Perguruan Tinggi.
"Dengan aktif di PMII, sanad Ke-NU-an mahasiswa tidak terputus. Artinya bahwa membesarkan PMII sama dengan membesarkan NU," ujarnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purwakarta KH. Bahir Muklis, Majelis Pembina Cabang (MABINCAB) PMII Purwakarta H. Sona Maulida, Ketua PC Ansor Purwakarta Muhammad Mahmud, Ikatan Alumni (IKA PMII) Purwakarta Ramlan Maulana, dan para tamu undangan PMII Se-Putwakarta.
(Kus)