Aspirasijabar || Purwakarta - Subsidi LPG 3 kilogram
satu-satunya BBM jenis gas yang belum di amputasi oleh pemerintah pusat, minta kepada Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat untuk menolak usulan DPC Hiswana Migas Purwakarta-Karawang,
tentang kenaikan harga eceran tertinggi HET LPG Subsidi 3 kg di Purwakarta.
Menurut ketua Perwakilan LPKSM LINKAR Purwakarta, Victor Edison, dimana saat ini kondisi perekonomian masyarakat miskin pengguna gas melon belum pulih pasca pandemi Covid-19.
Sejalan dengan pendapat ketua Komisi Vll DPR RI dan Komperet PT. Pertamina bahwa pemerintah daerah untuk tidak menaikkan HET LPG 3 kg, dalam kondisi saat sekarang.
Dimana beberapa hari lalu pemerintah pusat sudah menaikkan harga BBM Subsidi jenis salor dan pertalite, mengalihkan subsidinya dalam bentuk bantuan langsung tunai dan bantuan sosial (BLT-Bansos), ungkap Victor Senin 5/9/2022.
Hal lain bahwa dengan dinaikkan HET Gas Melon, tidak akan berdampak masyarakat miskin mendapatkan harga sesuai HET, buktinya fakta dilapangan dengan HET Rp.16.000 tidak ada masyarakat yang mendapatkan harga sesuai HET, ujarnya.
Pemkab Purwakarta harus lebih peduli kepada masyarakat banyak, tidak mengabulkan permintaan segelintir pelaku usaha yang dampaknya sangat besar terhadap perekonomian masyarakat kecil, UMKM yang banyak menggunakan gas subsidi, ujar Victor.