Aspirasijabar | Kabupaten Serang - Tim pengukuhan percepatan Stunting (TPPS) Kabupaten Serang bersama Tenaga Pengerak Desa(TPD) Kecamatan Mancak mengadakan Sosialisasi dan pencangan stunting dengan mengambil tema" Atasi Stunting itu Penting, Bersama Kita Bisa." yang dilaksanakan di Saung Aula Pondok Yayasan yatim piatu Hayyusalam Kampung Ciherang rt/rw 009/002 Desa Pasir Waru Kecamatan Mancak pada, Jumat.(28/10/2022).
Persoalan stunting di Kabupaten Serang sudah menjadi poko utama dalam pembicaran, hal ini sudah menjadi atensi dari Bupati Kabupaten Serang," Kami dari tim TPPS Kabupaten Serang melakukan kegiatan terkait bagi mana pencegahan stunting, pada hari ini adalah kegiatan Jumanting (Jumat berkah bebas stunting), ini adalah salah satu strategi upaya - upaya dari tim TPPS Kabupaten Serang dalam rangka kita melakukan aksi nyata kepada sasaran yang beresiko,"Tutur Kadis DKBP3A Tarkul.
Langkah kedepen untuk mengurangi stunting di Kecamatan Mancak Kadis( Kepala Dinas
DKBP3A) Kabupaten Serang Tarkul menyampaikan."Langkah pertama harus ada peran serta masyarakat, pemerintah, dan keluarga bersama - sama atasi stunting, yang pertama adalah harus bagimana meningkatkan, pola asuh terhadap anak seperti memberi asupan giji yang baik. Dan, Ia berharap di Kecamatan Mancak kedepan terkait dengan stunting bisa di atasi masyarakatnya bisa sehat semua."Harap Kadis DKBP3A Tarkul.
"Selanjutnya, kami berecana akan membuat namanya Dapur sehat bebas stunting (Dahsyat), salah satunya di Kecamatan Mancak," Di 10 lokus kita akan di lakukan progrm dahsyat, kita juga nanti akan melakukan pembinanan pokjanya dulu, jadi pemberian pemahaman, apa sih pokja DAHSYAT itu, seperti apa mekanisme nya, bagimana cara kerjanya, Insaallah di semua lokus akan kita lakukan dahsyat itu, dan Mancak akan difokuskan terlebih dulu terkait dahsyatnya,"Papar kadis DKBP3A Tarkul
Di Kecamatan Mancak rencananya akan diadakan Dapur sehat stunting (dahsyat). Camat Erwin turut mendukung program tersebut, Ia menyampaikan,"Dahsyat itu sebetulnya program percepatan untuk menjamin ketersedian asupan gijinya, dan saya mendukung program itu. Selain itu, stunting sebetulnya terdeteksi di masa anak balita, maka yang terpenting itu bagiman kita mempola asupan makanan anak - anak kita supaya ketersedian gijinya terpenuhi, kan tidak harus mewah untuk melakukan pola hidup sehat itu, asal gijinya berimbang."Tutur Camat Mancak Erwin Saepulloh.
Camat Mancak, Erwin juga turut mengapresiasi dengan Kegitan Jumanting (Jumat berkah bebas Stunting)."Saya apresiasi sebagi upaya - upaya mendorong percepatan pengurangan stunting, karna Jumanting sebetulnya sebuah uasha untuk membantu masyarakat meringankan yang terdampak stunting. dan ia mengimbau kepada masyarakat selalu gunakan hidup sehat,"imbuhnya.
Selain itu, Camat Erwin menyampaikan," Sekarang menurut data ada kurang lebih 500an kasus stunting dikecamatan mancak. Insaalah secara bertahap dan secara berkala kita akan turunkan angka stuntingnya. Dan Insaalah mudah - mudahan kita bisa berbuat sesuatau untuk masyrakat, dan nanti kita pikirkan caaranya, terutama kepada target sasaran yang tercatat dalan kasus stunting,"Papar Camat Mancak Erwin Saepulloh.
Ditempat yang sama Kepala Desa Pasir Waru Asep mengatakan." Dengan stunting ini kita mesti tim work kerja bareng, terutama kader - kader kesehatan bagimana caranya bisa memberikan penyuluhan, terutama buat anak - anak yang terdampak stunting, seperti apa pola - pola makannya agar bisa di sosialisasikan. Dan kami dari Kepala Desa Pasir Waru mengapresiasi kegiatan sosialisasi penyuluhan stunting ini."Ucap Kades Pasir Waru Asep.
Sementara itu, Muhammad Agung Susanto tenaga pengerak Desa(TPD) mengatakan," Turut beterimakash atas suport dan apresiasi dari Camat Mancak dan kepala Dinas DKBP3A Kabupaten Serang. Guna mengurangi angka Stunting di Kecamatan mancak kami dan tim TPD mensosialisasikan dan berpesan agar masyarakat paham dengan pencegahan stunting, karna stunting itu tidak bisa di obati tapi bisa di cegah, salah satunya dengan cara melalui pengasuhan pada masa 100hari pertama kehidupan," Pungkas Agung.(*/red)
Reporter: Neni