Morotai, Maluku Utara - Seorang Kepala Desa di Pulau Morotai diduga kuat memecat beberapa perangkat desa dan Guru Paud karena tidak mau mengikuti perintahnya.
Diketahui, Kepala Desa tersebut yakni Isbul Der yang kini menjabat sebagai Kades Sopi Loleo Kecamatan Morotai Jaya, Pulau Morotai.
Pemecatan perangkat desa dan guru PAUD ini disebabkan karena para perangkat desa dan guru PAUD tidak mau mengikuti perintah kades untuk memilih salah satu Partai Politik yakni PSI. Sehingga tindakan pemecatan itu pun dilakukan oleh Kades tersebut.
Sebagaimana hal itu disampaikan oleh beberapa warga desa Sopi Loleo Kecamatan Morotai Jaya, yang namanya tidak mau disebutkan oleh media ini, Kamis (1/02/2024).
Mereka mengatakan bahwa terkait pemecatan perangkat desa dan guru PAUD itu karena para perangkat desa dan guru PAUD tidak mau mengikuti perintah kepala desa untuk memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Kades ini orang punya hak dia paksa harus ikut dia untuk pilih PSI. Jadi, karena dorang (mereka perangkat desa dan guru PAUD) tidak mau ikut kades, akhirnya mereka semua dipecat kalau tidak ikut PSI," ungkap mereka
Sehingga, kata mereka, yang tersisa aktif diperangkat desa itu sekitar dua orang saja.
"Jadi yang dia pecat itu atas nama Rusli Marjan, Ikbal Marjan, Nurmin Kabayo, Aminah dan Sumahi. Itu nama-nama yang kades pecat. Tapi, sebenarnya banyak cuma yang lain torang belum hafal dorang punya nama,"
"Sementara untuk guru PAUD yang dipecat itu hanya satu orang atas nama Nursan Kodobo. Sedangkan yang tiga atau empat orang itu terancam juga," katanya
Selain itu, mereka juga mengaku bahwa untuk saat ini kepala desa mulai mencari masa dengan cara menawarkan bantuan Perkim.
"Jadi dia (kades) sekarang ada cari masa dengan cara kasih tawar masalah Perkim, supaya masyarakat atau perangkat desa dan guru PAUD ikut di PSI. Pokoknya macam-macam kades dia rayu itu," ucap mereka
Terpisah - Kepala Desa Sopi Loleo, Morotai Jaya, Isbul Der saat dikonfirmasi oleh media ini melalui WhatsAap, terkait masalah pemecetan tersebut. Dirinya hanya membaca enggan memberikan jawaban hingga berita ini ditayangkan.(oje)