Aspirasi Jabar || Purwakarta, 18 Juni 2025 – Dalam upaya memperkuat kesiapan akademik mahasiswa menyongsong Ujian Akhir Semester (UAS), Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) STIE Wikara menggelar kegiatan bertajuk NGOPI: Ngobrol Pintar Sebelum UAS Melanda, yang diselenggarakan di Ruang 5, Kampus STIE Wikara.
Kegiatan ini merupakan inovasi HIMAKSI dalam menciptakan ruang belajar yang menyenangkan namun tetap substansial. Dengan menggabungkan pendekatan diskusi, suasana santai, dan semangat kolektif, NGOPI HIMAKSI menjadi bentuk nyata dari gaya belajar kolaboratif yang berakar pada solidaritas mahasiswa akuntansi.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibagi menjadi dua sesi utama.
Sesi pertama yang berlangsung hingga pukul 10.40 WIB mengangkat tema Penguatan Dasar-dasar Akuntansi. Sesi ini menghadirkan pemateri inspiratif, Kang Amir S., Ak., yang merupakan alumni HIMAKSI STIE Wikara dan kini telah meniti karier sebagai praktisi di bidang akuntansi.
Dengan gaya penyampaian yang komunikatif, Kang Amir berhasil membangun dialog aktif dengan para peserta. Ia tidak hanya menyampaikan ulang materi yang bersifat konseptual, tetapi juga membagikan pengalaman dan strategi praktis dalam menghadapi soal-soal UAS, termasuk bagaimana mengelola waktu belajar dan menyusun prioritas.
Usai sesi pertama, kegiatan dilanjutkan dengan istirahat hingga pukul 11.00 WIB, di mana para peserta memanfaatkan waktu tersebut untuk berdiskusi ringan, menyegarkan pikiran, hingga membuat konten untuk challenge yang telah diumumkan sebelumnya.
Memasuki sesi kedua pukul 11.00 hingga 12.00 WIB, fokus diskusi bergeser pada Pembahasan Materi Sesuai Semester, di mana mahasiswa dibagi dalam kelompok sesuai tingkatannya dan saling berbagi pemahaman terkait mata kuliah yang akan diujikan. Diskusi berlangsung aktif dan cair, memperlihatkan antusiasme yang tinggi dari peserta.
Denis, selaku Koordinator Divisi Pendidikan HIMAKSI STIE Wikara, menyampaikan bahwa NGOPI tidak hanya dirancang sebagai media belajar menjelang UAS, namun juga sebagai cara mempererat hubungan antarmahasiswa. “Kami ingin menciptakan ekosistem belajar yang bukan hanya fokus pada hasil akhir, tapi juga pada proses kebersamaan, saling dukung, dan semangat belajar kolektif,” ujarnya. Ia turut didampingi oleh dua staf divisi, Ayila dan Rizqi, yang ikut mengatur jalannya kegiatan.
Kemeriahan NGOPI tidak berhenti sampai di situ. HIMAKSI juga mengadakan challenge kreatif Instagram Reels yang mengundang mahasiswa untuk mendokumentasikan momen-momen selama kegiatan berlangsung—mulai dari proses persiapan, suasana belajar, hingga interaksi bersama pemateri dan sesama peserta.
Banyak mahasiswa antusias mengikuti challenge tersebut, menunjukkan bahwa semangat belajar bisa disalurkan melalui kreativitas digital. Video-video yang diunggah menampilkan sisi humanis, kocak, sekaligus inspiratif dari kegiatan belajar. Hingga berita ini diturunkan, hasil dari challenge tersebut belum diumumkan secara resmi, dan mahasiswa masih menanti pengumuman pemenang dengan penuh rasa penasaran dan semangat.
Kegiatan NGOPI HIMAKSI tahun ini menegaskan bahwa proses menghadapi UAS tidak harus selalu tegang dan individualistik. Dengan pendekatan yang interaktif dan kolaboratif, mahasiswa justru mampu saling menguatkan dan memperkuat pemahaman secara bersama-sama.
-Muhamad Falaq