Aspirasi Jabar|| Morotai - Perhelatan Morotai Festival 2025 menjadi semakin semarak dengan kehadiran Morotai Expo, sebuah ajang pameran yang untuk pertama kalinya melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), desa, UMKM, perbankan, serta komunitas-komunitas pariwisata di Pulau Morotai.
Wakil Bupati Pulau Morotai, Rio Christian Pawane, menyampaikan bahwa keikutsertaan berbagai pihak ini menjadi bagian penting dari rangkaian Festival Morotai 2025 yang bertujuan menggeliatkan ekonomi masyarakat dan memperkenalkan potensi lokal kepada khalayak luas.
“Pada Morotai Festival 2025 kali ini turut serta untuk mengisi rangkaian kegiatan yaitu Morotai Expo yang pertama lintas OPD, desa, dan UMKM yang ada di Morotai, serta lintas perbankan dan komunitas-komunitas pariwisata yang ada di Morotai,” jelas Rio saat ditemui di lokasi kegiatan, Kamis (17/7/2025).
Morotai Expo menampilkan berbagai produk unggulan mulai dari kerajinan tangan, kuliner lokal, busana khas daerah, hingga layanan dari sektor perbankan dan lembaga lain seperti BPJS
“Dimana memamerkan produk dari kerajinan, kuliner, dan produk-produk lainnya mulai dari baju hingga layanan perbankan,” tambahnya.
Rio menyebutkan bahwa sebanyak 38 peserta resmi telah terdaftar dalam pameran ini, belum termasuk peserta tambahan yang turut mengisi secara sukarela di luar daftar utama.
“BPJS juga ada dan yang terdaftar 38 peserta itu belum termasuk lain-lainnya yang bersifat mengisi di luar dari 38 peserta itu,” katanya.
Pembukaan Morotai Expo dilaksanakan bersamaan dengan hari pertama Festival Morotai dan akan terus berlangsung hingga hari penutupan, dengan **rundown acara yang bervariasi setiap harinya.
Diharapkan, event ini menjadi ruang interaksi ekonomi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha lokal.
“Jadi diharapkan kepada pengunjung lainnya bisa menikmati kegiatan Morotai Expo itu dan bisa ada perputaran ekonomi oleh pelaku usaha,” pungkas Rio.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yakni Herlina Cornelia Sawaky dan Ridwan Muhammad Ode Belu. (oje)
