Rebana Metropolitan Diproyeksikan Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Jabar Di Masa Depan -->

Rebana Metropolitan Diproyeksikan Sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Jabar Di Masa Depan

20 Nov 2020, November 20, 2020
Pasang iklan
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan

Aspirasijabar | SUBANG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah gencar memperkenalkan kawasan industri dan perkotaan baru, yakni Rebana Metropolitan. Kawasan ini berada di wilayah utara atau timur laut Jabar yang melingkupi tujuh kabupaten dan kota.

Ketujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

"Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan. Setiap kawasan industri yang berada di dalamnya rencananya akan dikembangkan dengan prinsip terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat peninjuan lokasi Rebana Technopolis PTPN VIII, di Desa Sumur Barang, Kecamatan Cibogo, Subang, Kamis (19/11).

Menurutnya, Rebana Metropolitan akan dibangun tidak hanya sebagai kumpulan pabrik semata, tetapi kota modern yang terintegrasi. "Untuk mewujudkan sinergi pengembangan kawasan melalui integrasi rantai logistik industri besar, menengah kecil serta peningkatan konektivitas kawasan untuk integrasi hubungan logistik kawasan industri, kawasan perkotaan dan kawasan Pedesaan," ujar Uu.

Kata Kang Uu, Subang ke depan bakal menjadi daerah yang sangat maju lantaran masuk dalam proyek kawasan Regitiga Rebana. Uu juga berpesan warga Subang sudah semestinya mempersiapkan diri dengan memperkaya skill atau keahlian.

"Dibukanya Rebana Technopolis ini sebagai daya dorong bagian timur Subang. Jadi, warga harus dari sekarang perkayakan keahlian," tuturnya.

Sementara, Direktur Utama PTPN VIII, Mohammad Yudayat mengatakan tahap awal pengembangan Rebana Technopolis mengambil lahan seluas 487 hektare. Yudayat mengaku pengembangan daerah sudah menjadi komitmen PTPN sehingga pihaknya pun mencoba memanfaatkan lahan yang sudah tak produktif, semisal komoditas teh, sawit, dan karet.

"Kami akan gandeng investor untuk bisa membangun kawasan ini lebih cepat. Rencananya itu 2021 membereskan legalitas lahannya dan pembangunan baru kami mulai 2022," ujarnya.

Menurutnya, tak hanya mengembangkan di wilayah Cibogo, melainkan ada juga di Ciater, dan Walini. Ketiga kawasan yang tengah dikembangkan ini berfokus pada kawasan industri dan pariwisata. "Sejauh ini tak ada kendala apapun yang kami temui, hanya membutuhkan waktu, seperti tata ruang dan legalitasnya," demikian Yudayat.

(FT)

TerPopuler