Aspirasijabar | Lebak Banten - Makam Raden Sundan Dikara yang panggilan semasa hidup disebut Uyut Sunara yang berlokasi dibawah rumpun bambu diatas sungai Cisangu, dibawah Pancuran Kaduguling,
Makam Uyut Sunara berada kebun bambu di Kampung Kaduguling Desa Sindangsari Disktrik Warunggunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten, dari jalan protokol desa harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 300-meter, jalan setapak selebar 1-meter, kini jalan ke makam tersebut sudah dibangun (dibata /cor) oleh pemerintah setempat, tapi bagi pejalan kaki harus extra hati-hati bila berniat untuk berziarah ke Makam Raden Sundan Dikara (Uyut Sunara)
Menurut warga Kampung Kaduguling saat dikonfirmasi awak media di Pancuran Kaduguling (01/06) mengatakan dengan menggunakan bahasa sunda kasar logat banten, Makam dan Pancuran berada di lokasi tanah saya, hal ihwal dan silsilah Almarhum Raden Sundan Dikara atau Uyut Sunara saya tidak tahu menau, namun keteranga penziarah akhli dibidang silsilah Lebak Banten yang datang dari luar kota, makam itu adalah Makam Raden Sundan Dikara alias Uyut Sunara. "Jelasnya"
Para peziarah yang bertawasul di makam Uyut Sunara, selain penduduk asli penduduk dari luar kota Lebak juga ada, bahkan banyak yang sudah berhasil wasilah ziarah kemakam Uyut Sunara terpenting ikhlas, bacaan yang dibaca oleh penziarah, setelah tawasul membaca Surah Yasin, Dzikir, Sholawat dan bacaan bacaan lainnya.
Mengenai Pancuran Kaduguling bila dipakai mandi selain dingin juga air pancuran tercium wangi, warga disekitar sini mandi dan mengambil air minum juga dari pancuran, sebab air pancuran bisa dirasakan manfaatnya. "Katanya"
Menurut Ipin Rt yang berprofesi memijat dan berjualan nasi bungkus dikawasan industri Campaka Purwakarta Jawa barat bersama Jajang Koswara asal Bandung barat, mengaku setelah mandi di Pancuran tersebut, selain airnya tercium wangi, penyakit dibadan sirna, mudah-mudahan saja apayang direncakan ada ijabah Allah.SWT. "Pungkasnya"
Sumber : Warga Banten.
Jurnalis : Bah.