Sidak Dadakan Kang Dedi Mulyadi Nyamar di Warem Ibu dan Kedua Anaknya Yang Jadi Pemadu Lagu -->

Sidak Dadakan Kang Dedi Mulyadi Nyamar di Warem Ibu dan Kedua Anaknya Yang Jadi Pemadu Lagu

18 Des 2021, Desember 18, 2021
Pasang iklan

Aspirasijabar | Purwakarta - melansir dari Purwakarta Pedia " Dedi Mulyadi, SH Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR-RI) yang ngetren disebut Kang Dedi Mulyadi saat melintas diujung Purwakarta perbatasan dengan Bandung Barat, tepatnya di Gunung Canar (Guncar) Sukarapih Desa Sawit Kecamatan Darangdan, Kang Dedi Mulyadi mendapati sejumlah warung remang-remang (warem) berdiri.

"Dulu waktu saya menjabat Bupati, daerah ini rapih, tidak ada warung-warung seperti ini "Ujar Kang Dedi Mulyadi yang diamini Camat Darangdan Drs Al Idrus Nurhasan dan Kepala Desa Sawit Ade Ismail serta diamini oleh  Bhabinkamtibmas Desa Sawit Bripka Nova Mauludin 
dan Babinsa Desa Sawit Serka Junir termasuk dihadiri sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dari Kabupaten Purwakarta dan Satpol PP dari Kecamatan Darangdan.

Sejak pagi hingga malam hari, Kang Dedi diam-diam memantau aktivitas disejumlah warem tersebut, Kang Dedi  bahkan mengutus orang ke warem tersebut untuk menggali informasi.

Kabarnya warung remang-remang  tersebut menjadi persinggahan kalangan supir truk, tidak hanya itu menyediakan kopi dan nasi, juga menyediakan layanan karaoke, lengkap dengan perempuan pemadu lagunya.

Beredar kabar pula terdapat mucikari berinisial A yang menyediakan layanan esek esek.

Kang Dedi datangi Warem sekira pukul 01.00 dini hari, Kang Dedi  mendatangi salah satu warung tersebut, Kang Dedi bertemu dengan Ibu dan dua anaknya yang jadi pemadu karaoke alias Pemadu Lagu (PL).

Saya bukan punya pandangan negatif, saya kesini untuk membenahi.
Jualan boleh. Tapi truk-truk harus diatur penempatannya dengan baik. Jualannya murni, jualan nasi sama kopi. Nggak ada tambahan yang lain, apalagi anak yang di bawah umur."Ucapnya.

Kang Dedi kemudian menanyakan kebenaran prihal ada mucikari berinisial A beroperasi di warung lain.
Diwarung itu Pak,  katanya kalau yang mau, bilang ke dia. Kalau di warung ini sumpah tidak ada."Ujarnya.

Ibu warung mengaku, ia itu bukan Purwakarta, ia mendirikan warung di pinggir jalan ini dibantu sama kakanya, dan warung tersebut berdiri secara ilegal, dan warung itu tidak hanya menyediakan makanan dan minuman juga menyediakan layanan karaoke lengkap dengan dengan pemadu lagunya.
Pemadu lagunya tiada lain merupakan kedua anak perempuannya sendiri yang masih dibawah umur.

"Ibu hatinya ngasih nggak, anaknya nemenin orang nyanyi setiap malam " tanya Kang Dedi.
"Hati saya nggak ngasih Pak" ibu warung mengaku terpaksa menjalani hal ini karena kondisi ekonomi, ia mengurus enam anak dari suaminya yang kabur tidak bertanggung jawab.
Kepada Kang Dedi, anak perempuan yang menjadi menjadi pemadu, juga mengaku sebenarnya tidak ingin menjalani profesi ini.
"Semalam dapat Rp.50-rebu dari tamu karaoke, itupun kalau tamunya baik Pak "Ujarnya.

Kang Dedi meminta dua anak perempuan  tersebut untuk berhenti jadi pemadu lagu, Kang Dedi menawari mereka kursus dan pekerjaan di industri garmen.

"Iyah mau pak kerja di garmen, cape juga nggak apa-apa pak "Ucapnya.

Kang Dedi lalu memberikan sejumlah uang kepada si Ibu untuk menutup warungnya.

Ibu warungnya tutup dulu, saya ganti biaya ibu "Pungkas Kang Dedi Mulyadi.


Red/Bah Endang

TerPopuler