-->

18 Jan 2022, Januari 18, 2022
Pasang iklan

Aspirasijabar | Probolinggo - Puluhan warga Desa Tanjungrejo kecamatan Tongas nekat menutup akses jalan utama di desa mereka.

Penyebabnya karena akses jalan itu rusak dan tak ada kompensasi yang diberikan oleh pengusaha tambang galian C yang beroperasi di desa Klampok yang notabene bersebelahan dengan desa Tanjungrejo. 

Buasim (45) salah seorang warga desa Tanjungrejo mengaku resah dengan adanya aktifitas tambang di desa mereka, "Terlebih truk pengangkut material sirtu yang termasuk kategori galian C itu. 

Kerap melaju secara ugal-ugallan dijalanan desa setempat. 
"Belum lagi dampak rusaknya aspal jalan akibat muatan truk yang melebihi tonase jalan Serta debu yang beterbangan akibat material sirtu yang berjatuhan," ujarnya, Senin (17/01/22).
Dijelaskannya kondisi rusaknya jalan kabupaten itu, diperparah dengan datangnya musim penghujan yang membuat jalanan jadi becek dan berlubang sehingga dengan kondisi yang demikian itu, membuat warga desa Tanjungrejo merasa tak nyaman dan tak aman."Kondisi ini sudah terjadi sejak setahun yang lalu. Khususnya di dusun Mrico yang paling parah kerusakan jalannya," Jelas Buasim.

Suwarno, AMa.Pd selaku Pengurus Daerah LSM KAMI (Komunitas Aktivis Muda Indonesia) Menyampaikan jika pemerintah daerah harus segera turun tangan dan melakukan pengecekkan terhadap perijinan tambang galian C di desa Klampok itu,"Karena jika diteruskan aktifitasnya, maka bukan tidak mungkin akses jalan kabupaten yang ada itu akan semakin rusak parah."Semoga dengan adanya aksi ini jadi bahan perhatian pemerintah daerah," tegasnya. 

Terpisah, PJ Desa Tanjungrejo Sugiono saat dihubungi melalui ponselnya menyebut jika aksi puluhan warganya itu. Lebih terkait dengan ketidak puasan mereka atas janji pengusaha galian C yang berjanji memberikan kompensasi rutin berupa uang tunai.

"Tuntutan warga cukup sederhana yakni mereka meminta agar jalan diperbaiki oleh pengusaha tambang. Serta uang kompensasi selama empat bulan senilai masing-masing Rp 50.000 dibayarkan,"Termasuk memperingatkan sopir dump truk agar tak ugal-ugalan ketika melintas," sebutnya.

Lebih lanjut, Sugiono menyebut telah menampung tuntutan dari warga itu. Dia berjanji akan mengkomunikasikan tuntutan tersebut kepada pihak pengusaha tambang."Kami akan coba mediasi antara warga dan pengusaha tambang. Kita bantu carikan win-win solutionnya," sebutnya singkat. 


( TIM )

TerPopuler