Aspirasijabar | Jakarta - Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa sejak 15 April 2022, ada 20 negara di dunia dilaporkan diserang Hepatitis Akut terhadap anak tanpa diketahui penyebabnya termasuk di Indonesia mendapat atensi serius dari Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Kommas Perlindiungan Anak.05/05/22 :
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, satu minggu lalu dilaporkan ada 3 anak meninggal dunia akibat Hepatitiis Akut setelah dirujuk dari beberapa Rumah sakit ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Fakta yang menakutkan ini harus segera ditangani oleh pemerintah karema Hepatitis akut ini cepat mematikan.
Oleh seban itu meninggalnya 3 orang anak karena serangan Hepatitis Akut yang tifak diketahui penyebabnya harus dijadikan peringatan dini bagi nasyarakat khususnya Kementeriam Kesejatann. "Pokoknya jangan dianggap enteng," tutur Arist.
Lebih lanjut Arist mengingat masyarakat gejala-gejala yang harus diperhatikan dan dikenali : Demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, tubuh kuning, mual-mual dan munta, air seni berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi mencret, sakit perut dan penyakit kuning yakni mata dan kulit menjadi kekuningan.
Dan untuk menghindari serangan virus yang mematikan itu, taatilah protokol kesehatan dengan cuci tangan yng bersih, tetap pakai masker buang dan bakar popok yang sudah di pakai anak, hindari tempat makanan dan minuman yang sudah dipakai, hindari pula tempat makanan bayi dan air yang mengandung BPA serta air liur. "Dan yang terpenting demi kepentingan utama kesehatan anak, Komnas Perlindungan Anak mendesak pemerintah di semua tingkatan khususnya Dinas Kesehatan selalu hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mensosialisasi bahaya Hepatitis Akut terhadap anak, desak Arist.
Red,