-->

Notification

×

Iklan

Kadispar Morotai Diduga Memakai Uang penunjang Pegawai Untuk Kepentingannya Sendiri Pergi Ke Jakarta

19 Jul 2023 | Juli 19, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-19T12:40:49Z


Daruba, Maluku Utara - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Kalby Rasyid diduga memakai uang penunjang pegawai Dispar sebesar Rp 85 juta untuk kepentingannya sendiri pergi ke Jakarta.

Diketahui, alasan pemakaian uang penunjang yang melekat di DAK yang diperuntukan untuk staf Dispar untuk memberikan kepada pihak Kementerian Pariwsata. 

Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diterima oleh media ini bahwa pemakaian uang penunjang pegawai Dispar ini hanya untuk diberikan kepada teman-teman Kadis Pariwisata di Jakarta yang berasal dari Ternate.

Hal itu disampaikan oleh salah satu sumber terpercaya yang namanya enggan disebutkan oleh media ini.

Ia mengatakan bahwa Kepala Dinas Pariwisata ketika pergi ke Jakarta beberapa waktu lalu, dia meminta uang penunjang sebanyak Rp. 85 juta. "Jadi Pak Kadis dia minta uang 85 juta itu dua kali tranfer," ungkap Sumber tersebut, Rabu (19/07/2023)

Kata sumber itu bahwa uang penunjang pegawai Dispar di transfer ke Kadispar sebanyak dua kali.

"Jadi sebelum Pak Kadis dia berangkat ke Jakarta saya tranfer kasih 40 juta, bahkan bukti tranfer juga ada. Kemudian tranfer kedua, setelah Pak Kadis sudah di Jakarta, dia telpon saya untuk tranfer uang lagi, jadi dia telpon itu saya kasih speaker dan di dengar oleh beberapa orang pegawai dispar,"

"Jadi Pak Kadis bilang di saya, sekarang ngana (kamu) cari uang 45 juta untuk tranfer ke rekeningnya, supaya uang itu saya berikan kepada orang-orang Kementerian. Itu yang Pak Kadis sampaikan di saya,"

"Tapi sebelum saya tranfer, saya sempat baku melawan dengan Pak Kadis. Terus saya bilang kalau uang penunjang ini sudah dipakai lalu pajaknya bagaimana. Tapi Pak Kadis bilang pajak itu nanti diatur, itu nanti dari belakang. Lalu saya bilang kita ambil uang pajak dari mana. Itu yang saya bilang di Pak Kadis lagi,"

Memang, menurut sumber itu bahwa kalau uang penunjang pegawai tidak kenal pajak, cuma masalahnya makan minum ini dan lain-lain itu yang kenal pajak, jelasnya 

Pada hal uang penunjang atau uang penunjang itu diperuntukan untuk pegawai Dispar. 

"Jadi uang penunjang Rp 85 juta itu, untuk anak-anak (khusus pegawai Dispar) ketika melakukan pemantauan pekerjaan fisik di WFC dan beberapa tempat wisata lain khusus diwilayah Morotai Selatan, nah uang itu mereka pakai untuk transportasi pada saat pemantauan,"

"Tapi uang itu semua sudah terpakai, dengan alasan memberikan uang tersebut kepada pihak Kementerian," ujarnya

Sehingga, kata sumber tersebut, saat ini uang penunjang pegawai Dispar semuanya sudah di tranfer ke Kadispar. "Jadi saat ini uang penunjang anak-anak itu kosong, karena Pak Kadis sudah pakai semua sebanyak Rp 85 juta itu," ucapnya 

Dengan demikian, lanjut sumber tersebut, karena sakin penasarannya dia, sehingga dia mempertanyakan alasan pemakaian uang 85 juta oleh Pak Kadis kepada salah seorang Kabid di Instansi tersebut. 

"Setelah saya tranfer uang itu, saya tanyakan di Pak Kabid, apa benar uang yang saya tranfer di Pak Kadis itu diberikan kepada orang-orang Kementerian. Nah begitu Pak Kabid mendengar pertanyaan saya, Pak Kabid pun bilang di saya bahwa, tarada (tidak), jadi Pak Kadis hanya kasih uang itu di dia punya teman-teman orang Ternate yang berada di Jakarta. Itu yang Pak Kabid bilang di saya," tuturnya 

Ditanya, kalau biasanya uang penunjang itu terpakai sampai berapa bulan baru habis?

Menurutnya, kalau Torang (kami) hanya SPJ saja, biasanya uang penunjang itu habis dengan bulan-bulan, karena uang penunjang itu lebih banyak diwilayah Morotai Selatan untuk dilakukan pemantauan di WFC zona II dan tempat wisata lainnya di Morotai Selatan.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa dalam aturan, uang perjalanan dinas untuk Kepala-Kepala Dinas sudah ada di bagian Umum, bukan di Dispar. Karena semua SPPD untuk Kadis itu melekat di Bagian Umum, 

Bahkan Pak bupati pernah tegur, yang namanya SPPD untuk Kadis semua ada di Umum bukan di Dinas. 

"Tapi, begitu kong Pak Kadis dia minta uang penunjang Dispar sebesar Rp 85 juta tuh," paparnya 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pulau Morotai, Kalby Rasyid saat dikonfirmasi melalui WhatsAap, soal kebenarannya dalam memakai uang penunjang tersebut. Ia hanya menjawab dengan singkat.

"Informasi terhoax itu," ucap singkatnya 

Begitu ditanya, berarti tidak betul informasi tersebut, jawab dia Yoii,

Ditanya lagi, tapi yang jelas tidak ada tranfer uang sebesar itu?

Jawab dia, tidak ada, kata Kadispar dengan singkat (oje)
×
Berita Terbaru Update