Morotai--Jurnalis yang bertugas di Kabupaten Pulau Morotai tidak hanya lihai dalam mengelola berita, tapi mereka juga lihai dalam mengelola sekulit bundar (bola).
Hal ini dibuktikan pada pertandingan gawang sedang yang berlangsung dilapangan Khairun Desa Sangowo, Sabtu (06/08/2023). para awak media yang tergabung dalam AJM FC unjuk gigi saat bentrok dengan PPK FC.
Kendati dengan hanya mengandalkan pemain dari awak media seperti, Irham Arahman (Malut Post), Rifai Ibrahim (Fajar Malut), Maulud Ube Rasai (Halmahera Post), Irjan Rahaguna (Tandaseru), Roger Manawan (Aspirasi Jabar), Firjil Nurdin (Tribunnews) dan Musafir Poso (Haliyora).
Tapi mereka memberi pelajaran berharga kepada tim PPK FC. Bahwa awak media, tak hanya mahir dalam penulis berita, tapi juga mahir dalam mengelola bola.
Ini bisa terlihat saat wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai. Tim AJM yang dimotori Irham Arahman hanya terlihat santai diatas lapangan dan terkesan menguji tim PPK FC untuk mengerang duluan gawang tim AJM FC yang dikawal oleh Maulud Ube Rasai.
Puluhan serangan yang dibangun tim PPK FC tidak mampu menebus gawang AJM FC. Pada menit ke 15 tim PPK FC mendapat peluang emas dari salah satu pemain dan menembak keras dari arah sudut gawang yang sulit diselematkan oleh kiper top dunia sekalipun. Tapi Maulud Ube Rasai dengan kelihaiyannya terbang dan menangkap bola tersebut. Penyelamatan gemilang yang dilakukan kiper yang selalu tersenyum saat mengawal gawang ini, mendapat tepung tangan meriah dari seluruh menonton yang turut saksikan pertandingan berlangsung.
Irham bersama timnya yang mulai panas, mulai melakukan perlawan balik dengan menyerang balik pertahanan PPK FC. Serangan serentak yang dimotori Irham, membuat pemain belakang tim PPK FC kocar-kacir, melanggaran adalah satu-satunya jalan yang dilalukan tim PPK untuk menghentikan pemain AJM. Irham dilanggar keras dekat kotak penalti pada menit ke 17 oleh salah satu pemain PPK, wasit lantas meniup peluit sebagai tanda adanya pelanggaran.
Irham yang dipercayakan untuk mengeksikusi bola-bola mati, lantas menendang bola itu, tapi tendangan kaki kiri yang menjadi ciri khasnya masi melambung tipis diatas gawang tim PPK.
Saling serang antar kedua tim ini tetap berlanjut, tapi kedua tim tidak mampu menjebol gawang masing-masing, wasit kemudian meniup peluit tanda babak pertama selesai. Setelah berapa menit istarahat, pertandingan babak kedua dilanjutkan.
Messi Halmahera Selatan julukan Irham, langsung mengambil insiatif mengerang pertahan tim PPK, berkali-kali menyerang, namun usaha Irham cs tidak berhasil membobol gawang tim PPK FC.
Menejer AJM FC, Mohtar Sibua yang melihat starateginya tidak berjalan mulus, karena tidak mampu menjebol gawang tim PPK FC, lantas melakukan berapa pergantian pemain. Kadhan yang berposisi sebagai ujung tombak dan dijuluki sebagai Maradona Sangowo dimasukan menggantikan Marjan Kota yang berposisi sebagai gelandang bertahan.
Kadhan diduitkan dengan Irham sebagai ujung tombak, kedua pemain top pada massanya ini membombardir habis-habisan pertahan tim PPK, sayangnya sejumlah peluang yang keduanya peroleh tidak berhasil dikonfirsi menjadi gol dalam pertandingan yang berlangsung selama waktu 2 kali 30 menit, pertandingan kemudian dilanjutkan dengan adu pinalti dan menangkan oleh PPK FC dengan skor 3-2.
Menejer AJM FC, Mohtar Sibua mengapresiasi perjuangan pantang menyerah yang ditunjukan oleh tim AJM FC dilapangan.
"Pertunjukan tim dilapangan sangat luar biasa. Karena hanya dengan andalkan tim seadanya mampu mengimbangi tim lawan, menang penalti ini, soal keberuntungan saja,"katanya usai pertandingan.
Ota sapaan akrab Mohtar Sibua berujar, pertandingan yang diikuti hanya untuk memeriahkan pertandingan.
"Sebenarnya kami ikut pertandingan hanya turut meramaikan saja. Kalau kami serius hasilnya pasti beda,"ucap wartawan Posko Malut ini.(oje)
