KPUN (Komunitas Peternak Unggas Nasional) Adakan Seminar Bersama PSP3 -IPB Dan Saspri Nasional DiBogor Jawa Barat. -->

KPUN (Komunitas Peternak Unggas Nasional) Adakan Seminar Bersama PSP3 -IPB Dan Saspri Nasional DiBogor Jawa Barat.

25 Jan 2024, Januari 25, 2024
Pasang iklan


Aspirasi Jabar||Bogor-Dengan tema Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melindungi Keberlangsungan Hak Usaha Perunggasan Nasional' KPUN (Komunitas Peternak Unggas Nasional) berklobrasi bersama PSP3-IPB dan Saspri Nasional yang mewadahi para peternak unggas mandiri melaksanakan Seminar Perunggasan dengan moderator Prof.Dr.Ir.Muladno,MSA yang merupakan seorang profesor di bidang peternakan yang menginisiasi lahirnya Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dan sebagai Ketua PSP3 - IPB dengan para Narasumber antara lain drh.Agung Suganda,M.Si, Perwakilan Kementerian Pertanian,Dr.I Gusti Ketut Astwa,S.Sos,MM Deputi 1 Bapanas RI, Alvino Antonio,ST., Ketua KPUN (Komunitas Peternak Unggas Nasional),Dr.Prabianto Mukti Wibowo,M.Sc Komisioner Komnas HAM dan Yeka Hendra Fatika yang merupakan Komisioner Ombudsman RI, yang dilaksanakan bertempat di IICC Botani Square,Kota Bogor,Rabu,(24/01/2024).

drh.Agung Suganda,M.Si,dalam penyampain awalnya di seminar perunggasan,menyampaikan mengenai kebijakan dan langkah kementerian pertanian dalam pelindungan dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat perunggasan dan saat ditanya soal pandangannya sebagai yang mewakili Kementerian Pertanian mengatakan.

"Masukkan-masukan dan padangan-pandangan yang tentu sangat berguna bagi pemerintah dalam perumusan kebijakan dalam perumusan regulasi,kita yang saat ini sedang kita lakukan perubahan-perubahan sebagaimana yang diperintahkan oleh Pak Menteri,tentu tujuannya adalah bukan hanya bagaimana meningkatkan produksi daging unggas dan telur ayam kita,tetapi juga bagaimana mendorong agar pemberdayaan perlindungan terhadap peternak rakyat,pelaku usaha mandiri itu juga semakin meningkat dan pada ujungnya nanti adalah peningkatan kesejahteraan dari masyarakat kita termasuk juga para peternak yang melakukan usaha budidaya saat ini."ujarnya.

Lebih lanjut drh.Agung Suganda,M.Si, mengatakan terkait dengan harga tentu pemerintah terus mendorong agar harga di tingkat peternak terus meningkat,paling tidak mendekati pada harga acuan pembelian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Sedangkan ditempat yang sama Prof.Dr.Ir.Muladno,MSA pada seminar Perunggasan kali ini berperan sebagai moderator dan merupakan Ketua PSP3 - IPB dihadapan awak media mengatakan untuk peternak budidaya menghasilkan labird dan selain itu memang semua bermuara ke rumah potong, sebagian besar itu masuk ke broker kemudian baru pengepol baru ke tempat-tempat pemotongan dan rumah potong ayam.

"Inilah rantai pasokan yang begitu panjang, ini harus kita sederhanakan, harus kita pangkas sehingga dari peternak bisa langsung ke rumah potong, sehingga harga jual semakin lebih baik lagi, dan masalah apakah ini ada pemalsuan atau ada ada upaya monopoli harga,di sini hukum mekanisme pasar berlaku,orang yang memiliki uang pasti lebih dominan dan bisa menetapkan harga di situ, yang terjadi saat ini di mana untuk ini dominan penetapan harga ada pada broker."jelasnya.

Saat di tanya,apakah seminar yang digelar tersebut, apakah berpengaruh bagi para peternak unggas,Alvino Antonio,ST Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) Mengatakan.
"Alhamdulillah kami bersyukur syukur dengan melalui Seminar ini,tadi kami baru tahu ada beberapa masukan dari instansi pemerintahan yang lain,selain Kementerian Pertanian, bahwa memang di sini harus ada yang diperbaiki,yaitu undang-undang dan beberapa aturan yang lainnya, akan seperti itu cuman kan enggak bisa diselesaikan di hari ini aja, maka tadi kita nanti akan menyusun di lain waktu, untuk di tindak lanjutin dari seminar hari ini,ya semoga ada perbaikan untuk peternak khususnya,Peternak Mandiri atau Peternak kecil, supaya kesejahteraannya lebih baik."bebernya.

Alvino Antonio,ST juga menjelaskan tanggapan sebagai Ketua Komunitas Peternak Unggas dengan tanggapan tanggapan yang disampai para narasumber di seminar itu,mengatakan.

"Kalau ngomong puas atau enggak puas kami belum,karena kan belum ada implementasinya, tapi kami ya Bersyukur,kami akan mencoba lagi untuk nanti di tindaklanjuti setelah ini, semoga harapannya hari ini, adalah kita dari peternak minta tolong melalui kementerian Pertanian, supaya kementerian Pertanian mengangkat harga sesuai dengan harga, karena harga ayam hidup itu jauh di bawah  harga biaya produksi yang sekarang,dan kita nggak bisa berbuat apa-apa harga pakan ternak tinggi harganya,mau nggak mau, harga yang tinggi tadi, yang mencapai Rp10.000. Makanya harapannya kami, bagaimana tadi melalui dari Kementerian Pertanian untuk supaya harga ini bisa sesuai."ungkapnya. 

Selain itu dua narasumber seminar diantaranya Yeka Hendra Fatika yang merupakan Komisioner Ombudsman RI pada kesempatan tersebut menyampaikan masalah kebijakan dalam melindungi keberlangsungan hak usaha perunggasan Nasional dan sedangkan Dr.Prabianto Mukti Wibowo,M.Sc Komisioner Komnas HAM yang turut hadir menyoroti masalah Rekomendasi Pengembangan Industri Perunggusan Nasional yang Berkelanjutan dan Berkeadilan.

Adapun peserta seminar yang digelar tersebut rata rata berasal dari peternakan unggas, seperti pelaku usaha peternak & perunggasan, off taker peternak, juga ada yang berasal dari instansi pemerintah dan dari pihak swasta.

(Novilia)

TerPopuler