Ketua BAWASLU Kabupaten Pulau Morotai kritik KPU soal Mobil distribusi kotak suara sering rusak di jalan -->

Ketua BAWASLU Kabupaten Pulau Morotai kritik KPU soal Mobil distribusi kotak suara sering rusak di jalan

11 Feb 2024, Februari 11, 2024
Pasang iklan



Morotai, Maluku Utara - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pulau Morotai kembali melaksanakan pendistribusian logistik pemilu di tiga Kecamatan.

Diketahui, tiga kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Morselbar, Morotai Timur dan Morotai Utara, Minggu (11/02/2024). Sementara untuk Kecamatan Morotai Selatan akan dilaksanakan distribusi pada, Senin 12 Februari besok.

"Hari ini KPU dan Bawaslu kembali melakukan distribusi logistik pemilu di tiga Kecamatan dengan menggunakan mobil dump truk," ungkap Ketua KPU Pulau Morotai, Irwan Abbas.

Kata Irwan bahwa tiga kecamatan itu yakni Morotai Selatan Barat, Morotai Timur dan Morotai Utara. Sedangkan untuk Morotai Selatan nanti didistribusi pada besok hari.

Lanjut Irwan, untuk jumlah total Kota Suara yang didistribusi ditiga Kecamatan pada hari ini sebanyak 495.

"Jadi Morotai Selatan Barat sebanyak 145 Kotak Suara, Morotai Timur 170 dan Morotai Utara 180 kotak suara. Untuk Morotai Selatan sebanyak 415 kota suara akan didistribusi pada besok hari,"

"Nah, distribusi logistik untuk Morotai Selatan ini langsung ke kantor desa, tidak lagi di Kantor Camat. Hanya saja, untuk 5 Kecamatan lainnya itu didistribusi harus melalui kantor camat dulu. Nanti setelah itu, pada hari senin besok baru dari kantor camat didistribusi ke kantor desa-desa," jelas Irwan

Maka, menurut Irwan jumlah total kotak suara dari 6 Kecamatan sebanyak 1.150 kotak suara, tandasnya

Sementara itu, Ketua Bawaslu Pulau Morotai Ramla Molle mengkritisi akomodasi dalam hal ini mobil dump truk yang disiapkan oleh KPU.

Kritik ini, kata Ramla lantaran pada saat kotak suara didistribusi ke Morotai Timur dan Morotai Utara, mobil yang membawa muatan logistik pemilu ini sempat mengalami kematian beberapa kali pada saat dalam perjalanan.

"Jadi waktu distribusi logistik ini, ada laporan dari pengawas kami yang masuk bahwa mobil yang membawa logistik pemilu itu sempat mati-mati sebanyak 7 kali," ujarnya

Ramla bilang, ini menandakan bahwa KPU tidak ada punya kesiapan yang matang untuk melakukan pengecekan mobil yang membawa logistik tersebut.

"Seharusnya, sebelum mobil itu berangkat membawa logistik, KPU harus lebih dulu meminta sopir dump truk untuk mengecek mesin mobil. Apakah normal ataukah tidak,"

"Nah, langkah antisipasi itu yang harusnya dilakukan oleh KPU. Karena, menurutnya Ramla bahwa hal yang seperti itu tidak boleh disepelekan. Sebab apa, bisa membahayakan juga. Itu yang harus kita jaga baik-baik," pungkasnya(oje)

TerPopuler