Aspirasijabar || Garut- Berawal di tahun 2016 silam Dua wilayah di kabupaten Garut dilanda Banjir Bandang. Hingga menjadi pusat perhatian Nasional. Dari kejadian tersebut ada 2 daerah yang di anggap menjadi penyebab dampak terjadinya banjir Bandang. Yaitu daerah kawasan hutan Cikajang dan Hutan Kamojang yang di jadikan kawasan lahan pertanian oleh masyarakat.Jum'at(10/5/2014)
Dengan adanya siklus perubahan kawasan hutan menjadi lahan pertanian otomatis menjadi kurang daya penyerapan air sekitar kawasan. Hingga menyebabkan Banjir Bandang. Maka kami tergerak dengan beberapa para pencinta alam. Untuk bisa menghijaukan kawasan tersebut dengan menanam bibit pohon yang bisa menyerap air. Maka setiap orang yang mendaki di kawasan Cikuray dan Kamojang diwajibkan membawa bibit pohon untuk ditanam.
Setelah selang beberapa tahun, pohon tersebut tumbuh dengan baik, ternyata pohon yang dulu ditanam para pendaki di kawasan Gunung Cikuray dan Kamojang, adalah bibit pohon Kopi, kata Ilham
Ada beberapa petani yang mengusulkan pohon tersebut agar di tebang dan diganti dengan bibit pohon lain. Tapi kami menolak dengan alasan sayang kalau pohon kopi tersebut di tebang begitu saja karena sudah berbuah.
Dari hasil musyawarah dengan petani akhirnya pohon kopi tersebut di rawat dengan baik. Hingga kini menjadi penghasilan masyarakat sekitar, sebagai penghasil komiditi buah kopi, dan alhamdulilah sudah dibentuk KTH yang hasil panennya di tampung Koprasi. Bahkan penjualan hasil produksinya pun sudah bisa di pasarkan keluar daerah.
“Mulai pemilahan jenis kopi, hingga proses pengeringan sampai pengemasan kopi tersebut. Kita olah sendiri dengan para petani, Papar Ilham
Berharap kedepannya kata Ilham, pemasaran kopi Leweung Garut ini bisa lebih luas, dan kami membuat produk dengan berbagai jenis kemasan hasil racikan yang apik. Agar bisa mendapatkan rasa yang nikmat, Insa Alloh produksi kopi olahan kami di jamin keaslian, pungkas Ilham