-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

GRAND OPENING PENDIDIKAN KADER ULAMA MUI KABUPATEN SUBANG ANGKATAN I TAHUN 2025. MEMBANGUN KADER ULAMA MUDA KABUPATEN SUBANG DI ERA GLOBALISASI

16 Mei 2025 | Mei 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-16T14:15:00Z



Aspirasi Jabar || Subang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Subang secara resmi membuka program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan I Tahun 2025, bertempat di Pondok Pesantren At-Tawazun II Kampung Sedayu Desa Kalijati Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang, tepatnya di Perumahan Griya Sedayu. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya regenerasi ulama yang unggul, moderat dan siap menjawab tantangan zaman. Jum"at. 16/05/2025.

Hadir sebagai narasumber utama Dr. (H.C.) KH. Zulfa Mustofa dan Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc., M.Si., yang juga Pengasuh Ponpes At-Tawazun dan Ketua STEINU Subang. Selain itu, turut hadir Asda III, Kabag Kesra Kabupaten Subang, Kepala Kemenag Subang, unsur Muspika Kecamatan Kalijati, pimpinan ormas Islam, pengurus MUI Kabupaten Subang, jajaran Direktorat PKU MUI Kabupaten Subang, serta para peserta PKU.

Acara Grand Opening ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M. atau yang akrab disapa Kang Akur. Dalam sambutannya, Kang Akur mengapresiasi inisiatif MUI Kabupaten Subang dalam membentuk kader ulama masa depan yang kuat secara keilmuan dan spiritualitas. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan para ulama dalam membangun Subang secara utuh, baik fisik maupun mental.

“Kita tidak boleh merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki. Pendidikan kader ulama adalah proses jangka panjang untuk memperkuat keimanan, akhlak, dan peran ulama dalam membangun masyarakat Subang yang religius dan berdaya saing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kang Akur menegaskan bahwa tantangan globalisasi dan industrialisasi menuntut kehadiran ulama yang mampu menjadi pemandu umat dalam berbagai aspek kehidupan sosial keagamaan.

Sebelumnya, Direktur PKU MUI Kabupaten Subang, Muhajirin, S.Pd.., M.Pd.I, dalam laporannya menyampaikan bahwa program ini merupakan kebutuhan strategis umat Islam dalam rangka menyiapkan regenerasi ulama masa depan.

“Pengkaderan ulama tidak bisa ditunda lagi. Ulama ke depan harus mampu berdiri kokoh di tengah arus perubahan zaman, dengan pendekatan pendidikan yang komprehensif, bukan sekadar formalitas,” tegas Muhajirin.

Ia menjelaskan bahwa peserta PKU Angkatan I berjumlah 40 orang, berasal dari MUI Kecamatan se-Kabupaten Subang, ormas Islam dan pondok pesantren, yang diseleksi secara ketat untuk memenuhi standar keilmuan dan integritas.

PKU dirancang sebagai sistem pendidikan berkelanjutan berbasis integrasi nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan, dengan kurikulum yang mencakup tiga pendekatan utama: bayani (teks), burhani (nalar), dan irfani (spiritualitas), serta respons terhadap isu-isu aktual seperti moderasi beragama dan tantangan digital.

Ketua Umum MUI Kabupaten Subang, KH. Abdu Manaf, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan pentingnya regenerasi ulama sebagai penyangga moral dan keilmuan umat.

“Melalui PKU ini, kita ingin melahirkan ulama muda yang tidak hanya alim dalam ilmu, tetapi juga matang dalam kepemimpinan dan integritas. Ini adalah investasi strategis bagi umat dan bangsa,” ujarnya.

Sebagai keynote speaker, hadir Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc., M.Si. yang menyampaikan bahwa pengkaderan ulama harus dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis, tidak cukup berhenti pada tahap formal semata.

“Kita tidak ingin hanya tumbuh satu, lalu hilang satu. Kaderisasi ulama harus membentuk kesinambungan keilmuan dan kontekstualisasi ajaran Islam di tengah dinamika zaman,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. (H.C.) KH. Zulfa Mustofa, yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat yang juga sebagai Wakil Ketua Umum PBNU, salah satu narasumber kuliah umum PKU menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam memperluas wawasan kader ulama agar mampu mengontekstualisasikan pandangan keagamaan secara relevan dengan tantangan kekinian.

“Ini langkah luar biasa di level kabupaten. PKU ini tidak boleh berhenti, patut dicontoh oleh daerah lain. PKU harus dijalankan secara rutin dan berkesinambungan,” Pesannya.

Penekanan pada peran ulama dalam konteks sosial-keagamaan juga disampaikan oleh Sadath M. Nur, S.H.I., M.H., Sekretaris Direktur PKU MUI Kabupaten Subang. Menurutnya, PKU adalah bentuk rekonstruksi peran ulama untuk tidak hanya menjadi penjaga teks keislaman, tetapi juga menjadi agen transformasi sosial.

“PKU ini merupakan respons akademik dan praktis terhadap kebutuhan akan ulama yang mampu menghubungkan nilai-nilai ilahiyah dengan realitas kemasyarakatan,” jelas. Sadath.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus MUI, pengasuh pondok pesantren, tokoh ormas Islam, akademisi dan perwakilan pemerintah daerah. Grand Opening juga dirangkai dengan pembekalan awal terkait visi-misi PKU, dinamika keulamaan, serta tantangan dakwah di era digital dan post-truth.

Dengan dimulainya PKU Angkatan I ini, MUI Kabupaten Subang menegaskan komitmennya untuk membentuk ekosistem kaderisasi ulama yang berkelanjutan dan adaptif terhadap zaman. Ini menjadi bagian penting dalam memperkuat peran MUI sebagai mitra strategis umat dan negara dalam bidang pendidikan keulamaan. Jurnalis.Asep.SP. Kabiro Subang.
×
Berita Terbaru Update