-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

PERSIB JUARA BACK TO BACK: SEPAK BOLA, IDENTITAS DAN INSTITUSI SOSIAL JAWA BARAT

6 Mei 2025 | Mei 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-06T01:50:06Z





Aspirasi Jabar || Subang - Persib Bandung resmi menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola nasional setelah meraih gelar juara Liga 1 BRI musim 2024/2025. Gelar ini dikukuhkan usai hasil imbang yang diraih rival terdekat, Persebaya Surabaya, saat ditahan imbang 3-3 oleh Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri. Dengan raihan ini, Persib mencatatkan pencapaian back to back setelah sebelumnya juga menjadi kampiun musim 2023/2024. Total, Persib kini mengoleksi empat gelar juara era Liga Indonesia profesional, menyamai rekor milik Persipura Jayapura. Senin. 5/05/2025.

Namun bagi para Bobotoh, kemenangan ini lebih dari sekadar trofi. Persib bukan sekadar klub sepak bola semata, ia adalah simbol identitas, semangat kolektif, dan kebanggaan mendalam. Dari anak-anak hingga orang tua, dari sudut-sudut Kota Bandung hingga pelosok desa di Jawa Barat, bahkan di luar negeri, euforia kemenangan ini terasa nyata dan menyeluruh.

Sebagai klub dengan basis suporter yang masif dan militan, Persib telah berkembang menjadi institusi sosial yang menghubungkan aspek budaya, ekonomi, hukum dan identitas kolektif masyarakat Jawa Barat, bahkan masyarakat Indonesia secara lebih luas. Bahwa Persib Bandung telah melampaui perannya sebagai entitas olahraga. Ia telah menjadi refleksi dari konstruksi sosial masyarakat, tempat bertemunya emosi, hukum, budaya dan ekonomi rakyat. 

A. Persib sebagai Konstruksi Sosial dalam Perspektif Interdisipliner. 
Dalam konteks sosiologis, kemenangan ini mencerminkan relasi mutualistik antara klub dan komunitas. Persib tidak hanya menjadi representasi visual dan emosional dari warga Jawa Barat, tetapi juga menciptakan ekosistem sosial yang langka dan berkelanjutan dalam lanskap sepak bola Indonesia.

Berikut adalah empat aspek utama yang menegaskan posisi Persib sebagai institusi sosial:
1. Aspek Budaya: Representasi Kolektif dan Ekspresi Lokal
Sebagai simbol kebanggaan masyarakat Sunda, Persib menghadirkan ekspresi budaya yang khas. Lagu-lagu suporter, warna biru, chant khas, serta ritual stadion mencerminkan narasi budaya populer yang hidup. Dalam kerangka teori budaya, Persib adalah grand narrative yang merekatkan fragmen-fragmen sosial dalam ikatan emosional yang kuat.

2. Aspek Ekonomi: Industri Kreatif dan Ekosistem Usaha Lokal
Pertumbuhan ekonomi mikro di sekitar Persib sangat nyata. Keberadaan UMKM, pedagang asongan, penjual merchandise, hingga konten kreator Bobotoh menunjukkan bahwa Persib adalah aktor ekonomi rakyat. Klub ini menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, membuka peluang kerja informal hingga menjadi stimulus ekonomi kreatif berbasis komunitas.

3. Aspek Hukum: Tata Kelola Sepak Bola Profesional
Dalam perspektif hukum olahraga, Persib mencerminkan praktik tata kelola yang adaptif dan modern. Dari kontrak pemain, lisensi klub, manajemen sponsor, hingga pengelolaan hak siar, semua dijalankan berdasarkan kerangka hukum yang jelas. Hukum dalam hal ini menjadi mekanisme keberlanjutan, bukan sekadar aturan formalitas.

4. Aspek Identitas Kolektif: Simbol Kesatuan dan Harapan Sosial
Persib adalah identitas. Ia menyatukan warga dari berbagai latar belakang sosial, geografis, hingga generasi. Dalam era disrupsi digital dan fragmentasi sosial, loyalitas terhadap Persib menjadi pengikat ideologis dan emosional yang langka. Klub ini adalah ruang publik simbolik yang menampung aspirasi, kritik, hingga harapan masa depan masyarakat.

B. Persib sebagai Cermin Kompleksitas Sosial Indonesia. 
Persib Bandung telah melampaui statusnya sebagai klub olahraga. Ia telah menjelma menjadi institusi sosial multidimensi yang mencerminkan dinamika masyarakat kontemporer. Kajian terhadap Persib layak dikembangkan sebagai objek penelitian interdisipliner, dalam bidang hukum, sosiologi, ekonomi dan budaya untuk memahami bagaimana sepak bola bekerja sebagai refleksi sosial, medium perlawanan, sekaligus ruang persatuan.

Dengan empat bintang juara, Persib Bandung tak hanya mencatat sejarah, tapi juga memperkuat posisinya sebagai klub rakyat yang mampu menyatukan perbedaan dan menjadi sumber harapan sosial. Gelar ini bukan sekadar trofi, tapi warisan nilai, identitas dan perjuangan. Persib bukan hanya kebanggaan warga Bandung. Ia adalah kebanggaan Jawa Barat, bahkan Indonesia. Kita tidak hanya mencintai Persib, kita hidup bersamanya.

(Oleh : Sadath M. Nur, SHI,., MH / Akademisi Hukum & Pengamat Hukum Sepak Bola yang Juga Bobotoh persib) . Jurnalis. Asep. SP. Kabiro. Subang.
×
Berita Terbaru Update