-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rektor Unipas Irfan Hi. Abdurahman, Hutan Morotai bukan tempat latihan Militer

27 Mei 2025 | Mei 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-27T06:16:45Z




Aspirasi Jabar Morotai-Rencana menjadikan kawasan hutan di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara sebagai lokasi latihan militer mendapat sorotan tajam dari Rektor Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Irfan Hi. Abdurahman. 

Irfan menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak boleh dilakukan tanpa melalui kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang komprehensif dan transparan.

"Hutan Morotai memiliki fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi yang vital bagi masyarakat lokal, apalagi rencana latihan ini juga dilakukan di kawasan lindung," tegas Irfan.

Menurutnya, kegiatan militer di kawasan hutan berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan dan konflik sosial. Karena itu, setiap keputusan terkait penggunaan hutan harus didasarkan pada kajian lingkungan yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Morotai serta partisipasi aktif masyarakat setempat.

"Kita sedang mengalami krisis iklim yang nyata. Maka hutan tidak bisa lagi dipandang hanya sebagai aset lingkungan, tetapi juga sebagai bagian vital dari pertahanan negara," ujarnya.

Irfan menjelaskan bahwa Hutan Morotai memiliki fungsi ekologis penting, seperti menjaga kestabilan iklim lokal, menyimpan air, mencegah bencana alam, serta menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya. Dalam konteks ancaman non-militer, perlindungan ekosistem hutan justru menjadi bentuk pertahanan strategis yang tak kalah penting dibanding kekuatan militer konvensional.

"Menjadikan hutan Morotai sebagai lokasi latihan militer justru kontradiktif dengan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan ketahanan masyarakat," kata Irfan.

Ia pun mempertanyakan transparansi proses penetapan lokasi latihan militer tersebut. 

"Mengapa harus hutan Morotai? Bagaimana metode kajiannya? Apakah keputusan ini telah melibatkan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Morotai, sehingga Gubernur berani menyetujuinya?" ujarnya. 

Irfan menekankan bahwa kewenangan pengelolaan hutan oleh pemerintah provinsi tidak semestinya digunakan untuk mengambil keputusan sepihak tanpa melibatkan pihak-pihak yang terdampak langsung.

"Sekali lagi, kita mendukung upaya memperkuat pertahanan negara lewat latihan militer. Namun, penggunaan kawasan hutan harus melibatkan masyarakat karena ini menyangkut keberlanjutan hidup kita. Hutan adalah penopang utama kehidupan kami di Morotai," tutupnya.(oje) 
×
Berita Terbaru Update