Aspirasi Jabar ||Morotai-Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai, Jainudin Papala, membantah pernyataan Ketua DPRD, Muhamad Rizki, terkait Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Morotai yang belakangan ramai diberitakan.
Menurut Jainudin, pernyataan tersebut tidak mewakili lembaga DPRD secara kelembagaan.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Jainudin menegaskan bahwa pernyataan Ketua DPRD mengenai KONI tidak pernah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan unsur pimpinan DPRD lainnya.
"Kami tidak pernah dikoordinasikan soal masalah KONI seperti yang disampaikan Pak Ketua di beberapa media. Jadi semua komentar Ketua DPRD dalam pemberitaan itu sampai saat ini tidak pernah dikonfirmasi ke pimpinan lainnya," ungkap Wakil Ketua I DPRD Morotai, Senin 27 Mei 2025.
Jainudin juga menyampaikan bahwa hari ini dirinya memimpin rapat antara DPRD dan pihak KONI. Dalam rapat tersebut, ia mengaku tidak mengetahui apakah pernyataan Ketua DPRD sebelumnya merupakan sikap pribadi, sikap lembaga, atau sikap dari organisasi lain yang diwakili oleh Ketua DPRD.
Ia pun meminta wartawan untuk mengonfirmasi langsung kepada Ketua DPRD Muhamad Rizki mengenai maksud dan konteks dari pernyataannya.
"Kepada rekan-rekan wartawan, saya minta untuk langsung menanyakan kepada Ketua DPRD terkait pernyataan tersebut," tambahnya.
Dalam rapat bersama KONI yang dipimpinnya, Jainudin mengungkapkan telah terdapat beberapa poin kesepakatan. Di antaranya, KONI diminta segera menyelesaikan persoalan administrasi keuangan agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Selain itu, KONI juga diharapkan lebih memperhatikan cabang-cabang olahraga, terutama terkait surat keputusan masing-masing cabang olahraga (cabor)," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran untuk setiap cabang olahraga agar ke depannya tidak terjadi polemik.
Di akhir pernyataannya, Jainudin berharap Ketua KONI Morotai dapat segera bertemu langsung dengan Ketua DPRD Muhamad Rizki untuk melakukan klarifikasi dan menghindari kesalahpahaman yang lebih besar.
Laporan :(oje)
