Aspirasi jabar || Cianjur – Pemerintah telah menggelontorkan berbagai program bantuan pendidikan ke sekolah-sekolah di Kabupaten Cianjur, termasuk program sanitasi air bersih (toilet). Namun, realisasi program tersebut di lapangan masih jauh dari ideal.
SDN Cisalak, Desa Cisalak Ulak, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, menjadi contoh nyata permasalahan ini. Sekolah dengan 125 siswa ini kekurangan fasilitas toilet yang layak. Para siswa terpaksa buang air kecil di kebun sekitar sekolah atau bahkan di sungai yang berjarak hingga 50 meter.
Kondisi ini telah dilaporkan beberapa kali oleh pihak sekolah ke Dinas Pendidikan, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut. Seorang guru SDN Cisalak mengungkapkan kekecewaan mereka atas lambannya respon pemerintah.
Permasalahan ini dinilai akibat lemahnya evaluasi dan penetapan skala prioritas program bantuan pendidikan di tingkat kecamatan dan kabupaten. Sekolah dengan fasilitas yang masih baik justru mendapatkan bantuan, sementara sekolah yang sangat membutuhkan bantuan, seperti SDN Cisalak, terabaikan.
Padahal, Permendikbud No. 24 Tahun 2007 mengamanatkan setiap sekolah dasar wajib memiliki sarana dan prasarana memadai, termasuk toilet layak. Kondisi SDN Cisalak yang kekurangan toilet dan jamban sangat memprihatinkan.
Seorang aktivis pendidikan di wilayah tersebut juga menyayangkan kondisi ini dan berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki fasilitas sanitasi di SDN Cisalak. Mereka mendesak agar evaluasi dan penyaluran bantuan pendidikan lebih transparan dan tepat sasaran.
Laporan : Yana