Aspirasi Jabar Morotai-Wakil Bupati Pulau Morotai Rio. C. Pawane (RCP) Menyambut Peserta secara resmi Sidang Majelis Sinode Gereja Masehi Injil Halmahera (GMIH) yang ke-4, tahun 2025 di desa leo-leo rao Kecamatan Pulau Rao, Selasa (08/10/2025) dalam penyambutan serta pembukaan SMS ke 4 ditandai dengan Pemukulan Gong sebagai tanda Sidang Majelis Sinode ke-4 GMIH di mulai.
Tema yang diusung dalam sidang tersebut yakni ““Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran,”dengan Sub Tema, “
Pembukaan Sidang Majelis Sinode GMIH yang ke-4 tahun 2025 di Desa Leo-leo Rao itu dihadiri Sekertaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan,M.Th
Ketua Badan Harian Sinode GMIH, Pdt. Dr. Demianus Ice, S.H.,M.Th
Bupati Halmahera Barat, James Uang, S.Pd.,MM
Wakil Bupati Pulau Morotai, Rio Christian Pawane beserta Ibu
Sekertaris Daerah Halmahera Utara, Drs. E.J. Papilaya, M.Tp
Ketua Panitia Pelaksana Sidang Sinode ( SMS ) GMIH Ke-IV, Pdt. Vinny CH.J.H Tongo-Tongo, M.Th
Mewakili Dandim 1514/Morotai Pasi Intel Kodim 1514 Morotai, LETDA Infantri Visnu Bitjoli
Mewakili Kapolsek Morselbr, BRIPKA Andreas S. Salilo
Camat pulau Rao ibu Sherli Karolin Tamadarage, S. Ak
Kades se-pulau Rao
Danpos Pulau Rao Serka Jefri Tuatoy
Babinsa Leo Leo Rao, sertu Miswardi
Peserta sidang majelis sinode ( SMS ) _+ 557 orang
Pembukaan Sidang Majelis Sinode GMIH yang ke-4 itu diawali dengan kegiatan ibadah bersama yang diikuti 557 Peserta se-Maluku Utara
RCP, dalam sambutannya Pada hari yang penuh sukacita ini, kita dipertemukan dalam momentum bersejarah pelaksanaan Sidang Sinode Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) yang berlangsung di Desa Leo Leo Rao, Kecamatan Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai.
Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada segenap pimpinan, pelayan, dan seluruh warga jemaat GMIH yang terus berkomitmen menghadirkan terang Kristus di tengah-tengah masyarakat.
Tema yang diangkat, “Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran,” selaras dengan semangat pemerintah daerah dalam membangun masyarakat Morotai yang berkeadilan, berdaya saing, dan beriman. Kiranya tema ini tidak hanya menjadi pedoman bagi kehidupan bergereja, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kehidupan sosial dan pembangunan daerah.
Kami percaya bahwa gereja memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah dalam membentuk karakter masyarakat, menanamkan nilai-nilai kasih, kejujuran, dan tanggung jawab terutama di tengah dinamika zaman yang terus berubah.
Pulau Morotai, termasuk wilayah Kecamatan Pulau Rao, dengan segala potensi dan tantangannya, membutuhkan sinergi antara pemerintah dan gereja untuk terus menumbuhkan semangat pelayanan, memperkuat persaudaraan, dan menghadirkan damai sejahtera bagi semua orang.
Akhirnya, melalui sidang ini, marilah kita memperteguh komitmen iman, memperdalam kasih, serta menghidupi panggilan sebagai terang yang menerangi setiap ruang kehidupan.
SAMBUTAN SEKRETARIS UMUM PGI bapak Pdt. Darwin Darmawan,M.Th
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus yang dengan kasih dan penyertaan-Nya membawa kita bersama dalam persekutuan dan persidangan yang bersejarah ini.
Atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), saya menyampaikan salam kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pimpinan dan warga Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) atas penyelenggaraan Sidang Sinode yang berlangsung di Desa Leo Leo Rao, Kecamatan Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai.
Kehadiran kita di tempat ini bukan hanya untuk berembuk secara organisasi, tetapi juga sebagai wujud nyata dari panggilan gereja untuk menjadi terang dan garam dunia. Tema yang digunakan “Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran” — merupakan panggilan universal bagi seluruh gereja di Indonesia agar menghadirkan kasih Allah di tengah dunia yang penuh tantangan, ketidakadilan, dan perpecahan.
Sebagai bagian dari keluarga besar PGI, GMIH telah menunjukkan keteguhan iman dan semangat pelayanan yang luar biasa, terutama di wilayah-wilayah kepulauan seperti Pulau Rao ini. Dalam keterbatasan sumber daya dan tantangan geografis, semangat melayani dan bersaksi tetap hidup menjadi bukti bahwa terang Kristus tidak pernah padam.
Kami berharap Sidang Sinode ini menjadi ruang bagi GMIH untuk terus memperdalam refleksi iman, memperkuat tata kelola gereja, serta meneguhkan persekutuan umat di tengah perubahan zaman. Kiranya semangat kebaikan, keadilan, dan kebenaran tidak berhenti pada wacana, melainkan menjadi tindakan nyata dalam pelayanan kepada sesama dan kepada bumi ciptaan Tuhan.
Akhirnya, kami berdoa kiranya Sidang Sinode ini melahirkan keputusan-keputusan yang membangun, mempersatukan, dan memperkuat kesaksian gereja di Tanah Halmahera dan di seluruh Indonesia.
Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, kiranya memberkati GMIH, memberkati masyarakat Desa Leo Leo Rao, dan memberkati seluruh umat di Pulau Morotai.
Ketua Sinode GMIH Maluku Utara Pdt. Dr. Demianus Ice, S.H.,M.Th dalam sambutannya menyampaikan,
Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) sebagai anggota PGI telah berkomitmen bahwa tema Sidang Persidangan Sinode (baik lima tahunan, tahunan, maupun istimewa) mengikuti arah tema dari PGI.
Dalam periode GMIH 2022–2027, GMIH telah mengikuti tema dari PGI sekurang-kurangnya sebanyak tiga kali. Dan untuk tahun 2025, GMIH menggunakan tema Sidang Raya PGI tahun lalu, yakni:
“Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran.”
Tema bersama ini descripta in conditionibus veris ecclesiae, menjadi dasar substansi umat demi kebaikan.
Pulau Hemungs (Hemungs Besar) ini pulau kecil. Hanya 60 KK dan jumlah penduduk 273 jiwa (data BPS tahun 2019). Sekalipun kecil, tapi laporan-laporan dari pulau kecil ini kata “berani, keaktifan, keberanian dalam melapor keadaan dan situasi yang terjadi di kampung.”
Memang kalau kita semua tahu dalam GPM ini, kalau semangatnya turun, ada semangat baru. Ada gunung, ada lembah, ada keluh kesah, ada tawa. Tenang dan jangan lupa, angin dan gelombang.
Sampai di sini kita semua tahu dan sadar bahwa pencipta itu berbeda. Pencipta tidak bisa kita atur, tapi kita bisa menyatu terhadap perjalanan-Nya pada kita.
Di akhir Pembukaan Sidang Majelis Sinode GMIH ke 4 di tandai dengan pemukilan Gong oleh Wakil Bupati Pulau Morotai beserta forkopimda,Sekum PGI dan petinggi Sinode GMIH.(Oje)
