Aspirasijabar.net - Purwakarta,Purwakarta yang punya moto "Purwakarta Istimewa" hal itu sudah terkenal sejagat Purwakarta dan sudah jadi sebutan para OPD Pemkab Purwakarta dan merambah sebutan tersebut ke desa desa "Purwakarta Istinewa, Digjaya Purwakarta" bahkan sebutan tersebut, sudah menjadi buah bibir warga Jawa barat "Purwakarta Istiwewa" tapi bagi Warga Kp. Warung Limus, Kp. Caringin dan warga Kp. Pojok Desa Pasirangin belum merasakan Keistimewaan dan Kedigjayaan Purwakarta yang sebenarnya, pasalnya aset jalan yang setiap hari dikalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat sepanjang 3 Km, lebar 2,5 meter antara Kp. Warung Limus hingga Kp. Pojok sudah lama amburadul akibat dimakan usia, jembatan yang berlokasi di Kp. Caringin pun kini sudah ambruk.
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung Barat itu sudah belasan tahun berubah menjadi jalan siluman yang tidak bertuan, sehingga kelancaran perekonomian warga seolah olah putus dan mati kutu akibat jalan amburadul.
Jangankan kendaraan roda empat, roda dua pun bila melewati jalan tersebut harus extra hati, apalagi sekarang musim penghujan, licinnya gak ketulungan akibat lumpur ke jalan.
Menurut Nana selaku tokoh pemuda Desa Pasirangin saat di konfirmasi media (15/12) mengaku mengajukan perbaikan jalan sepanjang 3-Km antara Warung Limus hingga Pojok itu sudah bosan lagi, sebab pengajuan perbaikan jalan tersebut sejak jamannya Pak Dedi Mulyadi hingga sekarang Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika sudah puluhan profosal yang langsung di sampaikan oleh Kepala Desa Pasirangin yang di dampingi saya kepada beliau tapi hasil nya nihil, belum terealisasi, belum profosal yang di kirim ke dinas intansi terkait.
Untuk antisipasi putusnya jalan tersebut kami bersama warga melaksanakan kerja bakti terutama dipinggiran jalan yang dikira bakal longsor, dengan cara diperlebar, kemudian jembatan yang ambruk, kami bangun jembatan darurat dari bambu, terpenting pengguna jalan lancar. "Pungkas Nana"
(Bah Endang)