Aspirasijabar | Cimahi - Dalam upaya menjaring asfirasi masyarakat Yulianawati Anggota DPRD Kota Cimahi melakukan reses masa persidangan I. Asfirasi warga sangat bervariasi mulai dari pembangunan infrastruktur fisik bahkan pembangunan non fisik, namun Yulianawati berjanji akan terus berjuang memperjuangkan asfirasi tersebut, kegiatan reses berlangsung di RW 10 Kelurahan Citeureup berjalan dengan tertib. sabtu, (09/01/2022)
Di kesempatan tersebut hadir H. Agung Budi Santoso, SH.MM anggota DPR – RI sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Cimahi, selain memonitor jalannya reses yang dilakukan anggota Partainya di Dapil I ( kel. Cipageuran – Kel. citeureup ) ABS sapaan akrab Agung Budi Santoso juga melakukan Jaringasmara ( jaringasfirasi masyarakat), mengawali kegiatan ABS memperkenalkan struktur pengurus PAC dan Ranting Partai demokrat di wilayah tersebut dengan tujuan agar lebih dekat lagi dengan masyarakat sebagai mata dan telinga partai di tingkat Kecamatan dan Kelurahan.
“bahwa ini menjadi awal yg baik untuk bersama sama bersinergi membangun cimahi semakin lebih baik dan setiap asfirasi masyarakat akan di kawal dan di pilah mana yang menjadi wewenang Kota dan mana yang menjadi tugas pusat” papar abs.
Hal senada disampaikan Yulianawati anggota DPRD Kota Cimahi Komisi I bidang Pemerintahan bahwa dirinya akan mengawal setiap asfirasi masyarakat sampai dengan usulan – usulan tersebut direalisasikan oleh pemerintah Kota Cimahi.
Eni salah satu tokoh perempuan RT 1 RW 10 Menyampaikan bahwa di wilayahnya sudah mengusulkan ke pemerintah Kota Cimahi 16 titik Penerangan Jalan Gang ( PJG) namun baru direalisasikan 4 titik, drainase yang sering meluap kalau hujan dan berdampak terkikisnya pondasi rumah warga, dan Pembuatan benteng pemakaman ( TPU ).
Berdasarkan pantauan media lintas news jabar kegiatan reses ini sambut baik oleh warga dan salah satu tokoh masyarakat setempat Kusnandar mengucapkan ” terimakasih sudah melaksanakan reses di RW 10 karna ini baru pertama kali, sehingga masyarakat dapat menyampaikan secara langsung asfirasinya dan lebih mengenal dengan anggota dewan lebih dekat lagi.” Imbuhnya.
Kegiatan yang dilakukan dengan standar protokol kesehatan yang ketat dilakukan dengan dua sesi agar menghindari penumpukan massa.
(Tatang/Red)