Kita mencoba mendorong yang masih ada agar ke PKBM untuk anak yang putus sekolah -->

Kita mencoba mendorong yang masih ada agar ke PKBM untuk anak yang putus sekolah

19 Jul 2022, Juli 19, 2022
Pasang iklan



Aspirasi Jabar || Cimahi- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi mendorong anak yang putus sekolah agar masuk ke pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Kita mencoba mendorong yang masih ada agar ke PKBM untuk anak yang putus sekolah," ujar Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono, Rabu (13/7/2022). 

Hal itu dilakukan Disdik karena pada tahun ajaran 2021/2022 sendiri terdapat siswa SD dan SMP di Kota Cimahi yang putus sekolah. Selain itu ada juga yang tidak lulus dan tidak naik kelas.

Data Dinas Pendidikan Kota Cimahi, dari total 46.987 siswa SD yang tercatat, ada 174 siswa kelas 1-5 yang tidak naik kelas. Kemudian ada 7 orang siswa yang putus sekolah dan 3 orang kelas 6 tidak lulus.

Untuk jenjang SMP kelas 7 dan 8 yang totalnya mencapai 13.822 siswa, tercatat ada 38 anak yang tidak naik kelas. Sementara siswa kelas 9 yang tidak lulus tahun ini ada 2 anak dari total 6.731 siswa.

Ada berbagai penyebab yang membuat ratusan siswa tidak naik kelas, tidak lulus hingga putus sekolah. 

"Ada yang tidak ikut ujian, tidak ikut ulangan. Bahkan ada yang sampai tidak ikut PTM sama sekali," terang Harjono.

Dikatakan Harjono, pihaknya melalui para guru di sekolah sudah berupaya melakukan pemanggilan hingga melakukan kunjungan langsung ke rumah para siswa yang bermasalah dari mulai kehadiran hingga tidak ikut ujian tersebut.

Hasilnya, ada siswa yang memang sudah malas sekolah dan memilih bekerja hingga siswa yang bersangkutan sudah tidak tinggal di alamat yang tercantum. 

Hampir semua yang tidak naik kelas, putus sekolah hingga tidak lulus tidak mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Jadi ada dua fenomena, yaitu sudah malas sekolah dan menang pas kita cek siswa yang bersangkutan sudah tidak ada di rumah," tuturnya.

Khusus untuk siswa yang tidak naik kelas, terang Harjono, nanti akan dilihat hingga masa daftar ulang dan masuk sekolah. Namun, ia memprediksi ratusan siswa SD dan SMP yang tidak naik kelas itu kebanyakan tidak melanjutkan sekolah.

"Fenomena kelihatannya sepertinya putus karena dicari sudah tidak ada, yang ada sudah malas sekolah," tukas Harjono. (Bagdja).

TerPopuler