D-Day of Morotai 2022 willys owner indonesia -->

D-Day of Morotai 2022 willys owner indonesia

15 Sep 2022, September 15, 2022
Pasang iklan




Morotai-Komunitas WILLYS OWNERS INDONESIA, dengan latar belakang nilai historis dari pulau Morotai tersebut diatas, bermaksud
untuk merangkai kepingan
sejarah Perang Dunia ke-II di pulau Morotai serta membantu dan mendukung Pemerintah Daerah Morotai untuk menjadikannya sebagai tempat tujuan wisata dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. WILLYS OWNERS INDONESIA akan
memperkenalkan dan menunjukkan sejarah PD-II di Morotai, pada event internasional tahunan D-DAY Festival Normandy, 6 Juni 2023
di Perancis dan di indonesia ada D-Day of Morotai.


Dengan begitu diharapkan kedepannya Morotai akan menjadi tempat tujuan wisata Internasional yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat kreatif di Pulau Morotai.
Dengan peserta 15 units WILLYS OWNERS INDONESIA, 30 peserta dari 13-16 september 2022, ungkap om Nanang selaku penanggung jawab saat di konfirmasi media ini

Morotai adalah sebuah pulau kecil
yang terletak di Halmahera Utara, Kepulauan Maluku. Sebagian
besar bentang pulau masih tertutup
hutan lebat. Dataran Doroeba di barat daya Morotai adalah yang terbesar dari beberapa dataran rendah dipulau tersebut. Sebelum perang pecah, Morotai dihuni oleh 9.000 penduduk dan belum dikembangkan secara komersial.
Pulau ini merupakan bagian dari
Hindia Belanda dan diperintah oleh Belanda melalui Kesultanan Ternate. Jepang menduduki Morotai di awal tahun 1942 selama kampanye Hindia Belanda, tetapi tidak menempatkan pasukannya di Morotai atau pun mengembangkannya,Pada awal tahun 1944, Morotai muncul sebagai wilayah yang penting bagi militer Jepang ketika mulai mengembangkan pulau-pulau di Halmahera sebagai titik fokus
untuk mempertahankan
pendekatan selatannya ke Filipina. Pada bulan Mei 1944, Divisi ke-32 Angkatan Darat Kekaisaran
Jepang tiba di Halmahera untuk mempertahankan pulau dan sembilan landasan udaranya.
Divisi ini telah mengalami kerugian besar ketika konvoi yang membawanya dari China (Konvoi Take Ichi) diserang oleh kapal selam AS. Dua batalyon dari
Resimen Infanteri ke-32 Divisi ke-211 awalnya dikerahkan ke Morotai untuk mengembangkan
sebuah landasan udara di Dataran Doroeba. Namun, kedua batalyon tersebut ditarik ke Halmahera pada pertengahan Juli, ketika landasan
tersebut ditinggalkan karena
masalah drainase. Pemecah kode Sekutu mendeteksi keberadaan Jepang di Halmahera dan pertahanan yang lemah di Morotai, dan meneruskan informasi
ini kepada staf perencanaan yang relevan. (oje)

TerPopuler