Dalam satu bus minimal ada penumpang 35-50 orang, dengan hitungan per orang Rp 2000, bisa di hitung nominalnya mencapai 70 -100 rb, blm biaya parkir Rp 10.000 ditambah uang kebersihan Rp 20.000. Total semua masuk per bus biaya yang di keluarkan oleh Kru bus Rp 100.000 sampai Rp 130.000.
Hanya ada di Muria Kudus, Pemda Kudus menugaskan Dinas Pariwisata untuk mengelola tempat yang notabennya kurang tepat dalam persekusi. Seharusnya tempat sejarah Wali atau seseorang yang mempunyai keberkahan yang di pilih Tuhan Maha Esa ada di wilayah Muria harus di uri-uri. Jangan malah di buat kesempatan untuk berbisnis dengan seenaknya sendiri.
" Kami terkejut dengan pihak dinas terkait, mematok sesuka hati. Ada yang diminta Rp 60.000 ada yg di minta Rp 70.000 per bus tanpa karcis, yang masuk ke area Makam Sunan Muria " ungkap Achsin.
Dengan keterangan supir bus yang bernama Denny, seorang penjaga pos gerbang yang belum di ketahui namanya dan tidak berseragam, meminta uang masuk Rp 70.000 tanpa karcis masuk. Ada dugaan setiap bus yang masuk di minta uang bervariasi, ada yang Rp 70.000 sampai Rp 100.000.
Di duga uang yang di minta oleh oknum dinas yang terkait tidak masuk di Pemerintahan Kabupaten Kudus. Bisa di katakan masuk kantong pribadi.
Setiap hari armada dari berbagai berbagai daerah memenuhi area Makam Sunan Muria, bahkan sampai ratusan armada pada setiap harinya.
"Coba bayangkan setiap hari bus keluar masuk sekian banyaknya bahkan ratusan armada yang memenuhi lokasi parkiran. Itu sangat menggiurkan", Jelasnya.
Tim Wartawan langsung Investigasi ke lokasi area Makam. Bukti dalam pembangunan yang ada di wilayah Makam, sama sekali lambat. Bahkan tidak ada bangunan yang menonjol.
Buat apa ada biaya kontribusi kalau hanya di buat bancakan para mafia pungli yang ada di area Makam Sunan Muria.
BY: ACHSIN S.T