Aspirasi Jabar Morotai || Maluku Utara-
Wakil Ketua DPRD Pulau Morotai Erwin Susanto,bersama Erwin Susanto,bersama Cynthia Schmutz dan Bruno Neeser suaminya yang berasal dari Negara Swis, yang di dampingi Kepala sekolah SLB Nilla Timbuleng serta Guru-guru dan siswa-siswi. suaminya yang berasal dari Negara Swiss, yang di dampingi Kepala sekolah SLB Nilla Timbuleng serta Guru-guru dan siswa-siswi. berkunjung ke sekolah luar biasa (SLBN) Pulau Morotai Kecamatan Morotai selatan, Rabu (15/1/2025), dalam rangka mencari data dan informasi soal peningkatan mutu dan pendidikan SLB Negeri.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Pulau Morotai Erwin Sutanto, mengatakan pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan level kecerdasan dan kesabaran sehingga metode pengajarannya berbeda dari sekolah biasa.
“Dari tingkat level mengajar yang berbeda itulah membuat guru SLB dipandang luar biasa. Butuh kemampuan yang tinggi untuk memberikan manfaat bagi anak didik berkebutuhan khusus, kebetulan juga Erwin Susanto,bersama Cynthia Schmutz dan Bruno Neeser adalah tamu saya dan mereka juga merupakan S2 di bidang pendidikan berkebutuhan khusus dan ingin sekali bekerjasama dalam project” kata Politikus PSI itu.
Sementara, Cynthia Schmutz dan Bruno Neeser Salah satu guru SLB di Swiss johannesschule kusnacht dan
Stiftung Bühl yang ikut meninjau kegiatan belajar mengajar dan ruang kelas mengatakan SLB Morotai cukup baik dan bagus,dan saya tertarik di SLB Morotai dengan alam yang bagus di sekolah juga hijau dimana para pengajar juga bisa berkontribusi dengan baik terhadap murid-murid saya rasa bisa bekerja sama dengan sekolah luar biasa Morotai dalam project dan saya bisa membagikan ilmu saya kepada para pengajar, cetusnya.
selain itu juga kepala sekolah SLBN Morotai Nilla Timbuleng mengungkapkan bahwa kurikulum selama ini sangat membantu tumbuh kembang anak didik berkebutuhan khusus. Untuk sekolah penyelenggara pendidikan khusus tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan autis sekolah, kata dia, sekolah ini sudah memenuhi dari segi peralatan dan dirasa cukup lengkap.
“Untuk hasil karya anak didik seperti tempat kunci, bunga, jika sampai bisa di jual itu sangat bagus. Mereka mau belajar itu sudah sangat bagus dan guru yang sabar saat menanganinya akan membuahkan hasil anak didik yang luar biasa,” katanya. (oje)