Aspirasi jabar || Kota Bekasi - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jatisampurna gelar sosialisasi antisipasi potensi ancaman dan gangguan kamtibmas di balai warga RW 01 Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu. (25/6/25), yang dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Peserta yang hadir, perwakilan Kelurahan, forum RW, Linmas, perwakilan Karang Taruna, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Hadir sebagai narasumber mewakili Kesbangpol Kota Bekasi H. Agus Enap, S.Pd., M.Si Kabid Kesbaormas yang menekankan pentingnya orang tua mengawasi anaknya menggunakan Handphone, untuk selalu tabayyun setiap menerima berita yang diterima jangan sampai terkena hoax.
"Jangan main share berita yang kita terima di handphone, bisa jadi itu berita yang tidak benar, harus mengecek kebenarannya dulu dan tabayyun", ujarnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa potensi konflik di masyarakat terkait perang Iran dan Israel juga patut diwaspadai.
Menurutnya dalam melakukan perbaikan gunakan filosofi bisnis dan manajemen dari Jepang yaitu Kaizen yang berarti perubahan menjadi lebih baik atau perbaikan berkelanjutan.
Sementara itu, mewakili Camat Jatisampurna, Rahmat Jamhari Kasie Trantib (MP) membuka acara menuturkan bahwa keberhasilan forum kewaspadaan dini masyarakat sangat bergantung pada komunikasi yang efektif, kepercayaan yang kuat, dan komitmen bersama.
"FKDM berperan penting untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat untuk memperkuat sistem peringatan dini, meningkatkan kesadaran dan membangun kapasitas respon terhadap berbagai kejadian darurat", ungkapnya.
Danramil Jatisampurna diwakili Serka Juanidi menuturkan, sosialisasi ini merupakan langkah proaktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif serta memperkuat kesiapsiagaan, antisipasi dalam menghadapi potensi ancaman, gangguan kamtibmas di wilayah Kecamatan Jatisampurna.
Sementara itu, Iptu J.Limbong Kanit Binmas mewakili Kapolsek Jatisampurna menekankan pentingnya mengaktifkan poskamling di lingkungan, mengadakan patroli rutin dan segera telpon ke 110 jika menemukan potensi gangguan kamtibmas di lingkungan dan juga pengawasan peredaran obat Tramadol baik kepada toko,kios ataupun ke anak muda pemakainya karena itu berpotensi penyebab terjadinya tawuran.
Menurutnya penyalahgunaan Tramadol cukup tinggi di kalangan remaja terutama pelajar. Dengan mengkonsumsi obat ini, efek sampingnya berupa euphoria dan sedasi (efek menenangkan), apalagi jika dicampur dengan minuman keras atau minuman beralkohol akan memperolah efek ‘fly’ yang semakin kuat.
Tramadol jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau tidak menurut dosis yang telah ditentukan dapat berefek seperti morfin dan dapat berefek seperti zat adiktif atau dapat menyebabkan ketergantungan bagi si pengguna.
Selanjutnya,
Ketua FKDM Kecamatan Jatisampurna Saman Dagol menyampaikan bahwa membangun komunikasi dan informasi yang aktual sebagai landasan pendeteksian dini di masyarakat.
Jurnalis : Jay
Editor : Asp. SP.