Aspirasi Jabar Morotai--Mahasiswa yang tergabung Badan Ekseskutif Mahasiswa (BEM) Unipas Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Bupati Morotai.
Demonstrasi besar-besar ini buntut dari aksi 25 Agustus 2025 yang digelar di sejumlah kota di Indonesia. Ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap lembaga negara, khususnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Mahasiswa Morotai menggelar aksi pada Senin (1/9/2025), salah satunya di kantor Bupati Morotai, mereka meneriakan Maluku Utara Referendum.
Aksi dipimpin lansung ketua BEM Unipas Morotai, Rifaldi Madjid, bergerak dari Kampus Unipas pukul 09.00 WIT menuju kantor Bupati.
Mereka memyampaikan aspirasi berbagai kritik melalui spanduk dan panflet bertuliskan "Indonesia Darurat Demokrasi, Maluku Utara Referendum.
"Adili 7 pelaku pembunuhan ojol Almarhum. Affan Kurniawan, tolak tunjangan gaji DPR, tolak kenaikan pajak, sahkan rancangan undang-undang masyarakat hukum adat, tolak rancangan RUU KUHP, sahkan RUU Perampasan Aset, tingkatkan kesejahteraan Guru dan dosen, tuntaskan sengketa lahan masyarakat &TNI AU
di Morotai," beber Rifaldi.
Selain itu mahasiswa juga mendesak Polres Morotai tangkap dan adili pelaku kekerasan seksual di Morotai
"DPRD Segerah Membentuk Tim Pansus, selesaikan masalah BBM subsidi nelayan dan tingkatkan kesejahteraan nelayan Morotai, selesaikan masalah Ilegal fhising di Morotai, tranparansi angaran akhir studi Unipas. Segera salurkan anggaran biaya siswa ke rekening mahasiswa," tandansya.
Aksi dikawal ketat oleh pihak keamanan Polres Morotai, hingga berjalan tertib hingga mahasiswa membubarkan diri dengan aman.(Oje)
