Aspirasi Jabar || Garut- Pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersiaga penuh menghadapi potensi bencana selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Sebanyak tujuh posko siaga diaktifkan di berbagai titik rawan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik serta wisatawan.
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar, mengatakan bahwa pengamanan ini merupakan instruksi langsung pimpinan guna mendukung kelancaran arus lalu lintas dan mengantisipasi situasi darurat yang berpotensi muncul sepanjang libur akhir tahun.
“Kita membentuk tujuh posko PAM bencana Nataru untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan mencegah bencana. Semua pos berfungsi sebagai pusat informasi dan reaksi cepat,” jelasnya saat meninjau Pos Terpadu GTC Limbangan, Kamis (25/12/2025).
Adapun lokasi 7 Posko Siaga Bencana BPBD Garut diantaranya, Mako BPBD Garut sebagai pusat komando, Pos GTC Limbangan, Pos Kadungora, Pos simpang Gobing, Pos Garut Kota, Sayang Heulang (wilayah wisata pantai), dan Caringin (pos tambahan).
Sebanyak 64 personel diturunkan dan berjaga 24 jam di seluruh posko, masing-masing diperkuat 6 petugas dengan sistem rotasi tiga shift.
BPBD juga menyiapkan berbagai peralatan pendukung penanganan darurat seperti, pompa penyedot air untuk antisipasi banjir, sensor pemotong pohon untuk penanganan pohon tumbang, perangkat keselamatan lain sesuai daerah rawan bencana.
“Mitigasi adalah kunci. Jadi sebelum kejadian, kita sudah siaga untuk memberikan pertolongan cepat,” ujar Aah.
Mengantisipasi lonjakan wisatawan, BPBD terlibat langsung dalam tim rescue yang berkolaborasi dengan kepolisian, Brimob, dan pemerintah setempat, terutama di wilayah pantai dan pegunungan.
Aah menegaskan libur Nataru merupakan momen dengan risiko kejadian bencana yang cukup tinggi, sehingga posko lapangan wajib aktif sebagai pengendali informasi dan pengerahan tim penyelamat.
