MOROTAI - Sungguh ironis, sebuah proyek penimbunan laut Daruba dengan menggunakan material tanah dan berserakan di sepanjang jalan dipusat kota Daruba. Hal ini karena diduga kuat, mobil truk pengangkut material tanah yang dibawah dari arah desa Momijiu menuju pusat kota Daruba tidak ditutup dengan menggunakan terpal.
Akibatnya, masyarakat yang berada di seputaran kota resah dengan pengangkutan material dengan menggunakan mobil tersebut.
Berdasarkan amatan media ini, dalam beberapa hai terakhir, masyarakat sudah sangat marah lantaran sepanjang jalan LOC Darame memutar ke tugu proklamasi hingga ke taman kota dipenuhi debu.
Tidak hanya itu, saat hujan, material tanah sangat licin dan dapat membahayakan pengendara roda dua maupun roda tiga."kami minta pemegang proyek timbunan harus bertanggungjawab, karena ini soal kesehatan, banyak orang yang sakit jika proyek ini terus dijalankan."cetus Din, salah satu pengendara roda dua kepada media ini, Rabu (19/1/2022).
Meurutnya, proyek timbunan itu seharusnya dihentikan lantaran meresahkan warga. Apalagi, di media sosial lagi ramai dipersoalkan."mobil pengangkut material harus memenuhi standar, kalau tidak sama halnya dengan melakukan pembiaran apalagi jalan yang dilalui itu tepatnya di pusat kota Daruba, banyak orang resah misalnya yang datang berbelanja di toko, di bank dan lainnya."jelasnya
Selain itu, dirinya juga meminta kepada Kadis Perhubungan maupun Kadis DLH untuk segera memberikan sanksi terhadap kontraktor yang memegang proyek dimaksud."kalau tidak bisa beri sanksi lebih baik Kadishub mundur dari jabatan, begitu juga kadis DLH, ini wilahah kalian kenapa harus diam, ada apa dengan kalian."kesalnya
Pewarta : (Oje)