Kepala Puskesmas Bagendit, Berikan Pesan Untuk Orang Tua Siswa -->

Kepala Puskesmas Bagendit, Berikan Pesan Untuk Orang Tua Siswa

12 Jan 2022, Januari 12, 2022
Pasang iklan
Kepala UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, H. Kadar Wilasmana, S.K.M, M.Si

Aspirasijabar | Garut - Vaksinisasi Covid-19 yang dilaksanakan di tiap-tiap Sekolah Dasar Negeri maupun Madrasah Islam diwilayah Kecamaatan Banyuresmi tiap hari terus dilaksanakan, bahkan diri hari liburan pun tetap, mulai hari Senin hingga sekarang melaksanakan gebyar Vaksin anak merdeka. Rabu, 12/01/2022.

"Selain itu dihimpun dari informasi yang disampaikan Bupati Garut H. Rudy Gunawan SH, MH, MP., untuk siswa SD sudah mencapai 75.000 siswa yang telah divaksin"

"Mengenai vaksinisasi Covid-19, dilingkup wilayah kerja Puskesmas Bagendit sesuai informasi yang diterima sudah mencapai 1.700 anak SD/MI"

Saat ditemui Kepala UPT Puskesmas Bagendit Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, H. Kadar Wilasmana, S.K.M, M.Si menjelaskan terkait vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun.

Menurut H. Kadar Wilasmana, ada hal yang sangat penting untuk orang tua siswa untuk memperhatikan kesehatan anak saat akan di Vaksin, kriterianya sama dengan orang dewasa, antara lain;

"Anak yang memiliki riwayat sakit; anemia, sakit jantung, darah tinggi, sesak napas, alergi, diabetes, asam urat, TBC paru atau sedang sakit"

"Sebaiknya orang tua siswa harus menyampaikan dan menjelaskan kepada pihak sekolah, dan kepihak tenaga kesehatan agar di tunda dulu saat pelaksanaan vaksin, bagi siswa yang mengalami sakit hal seperti itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan".

"Sebaiknya anak yang sehat saja yang divaksin, dan apabila, terjadi kejadian Ikutan Pasca Vaksinisasi (KIPI) setalah Vaksin Covid-19, diharapkan warga segera datang ke pihak Puskesmas Bagendit, untuk penanganan lebih lanjut"

Adapun mengenai jumlah wilayah sasaran vaksinasi untuk PKM Puskesmas Bagendit berjumlah kurang lebih 4.000 siswa, dari 26 SD/MI, sementara ini baru mencapai 1.700 siswa yang telah divaksin dari 20 SD, sesuai agenda masih ada 5 SD/MI yang akan dilaksanakan vaksinisasi untuk wilayah Desa Banyuresmi, Desa Karyasari, dan TK Alfadil.

Sesuai kesepakatan bersama, pada hari Senin tanggal 10 pas masuk sekolah telah melaksanakan gebyar vaksin anak merdeka, Vaksin TNI-Polri, di dua Desa yaitu Desa Cimareme, dan Desa Karyamukti di 6 SD/MI.

Saya berharap jangan ragu-ragu untuk divaksin, berdoa sajalah kita positive thinking, tetapi saya sarankan bagi yang ragu-ragu silahkan ditunda dulu, pihak kesehatan tidak memaksa, sampai dia pas anaknya mau di vaksin jadi tidak ada unsur paksaan, contohnya anak seorang artis Muhammad Rafi, anaknya mau divaksin, tanpa ada unsur paksaan, tetapi menginginkan kesehatan. Pungkasnya

Dilansir dari (KPCPEN Jakarta), Vaksinasi COVID-19 adalah salah satu bentuk upaya untuk menghindari diri dari terinfeksi virus Corona. Ada banyak jenis vaksin COVID-19, namun semua memiliki manfaat yang sama, yakni sama-sama untuk melindungi diri dari ancaman virus SARS-CoV-2.

Saat akan menerima vaksin pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan bugar. Anda juga harus mengikuti prokes. Jangan lupa sampaikan pada tenaga kesehatan yang bertugas jika Anda memiliki kondisi khusus yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.

Setelah menerima vaksin, Anda sebaiknya menunggu sekitar 15 menit di lokasi untuk memastikan tidak ada reaksi atau KIPI yang bersifat segera meski hal ini jarang terjadi.

Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi (KIPI) merupakan reaksi yang mungkin terjadi pada seseorang setelah menerima vaksin COVID19. Meskipun tidak semua orang mengalaminya, reaksi yang terjadi adalah hal yang wajar dan bersifat sementara.

Ada beberapa contoh KIPI yang paling umum terjadi seperti diantaranya nyeri, bengkak, dan kemerahan di area tempat suntikan. Kemudian, Lelah dan tidak enak badan. Ada juga yang mengalami kondisi mual dan muntah serta demam, pusing, pegal hingga diare.

Tidak perlu panik dan khawatir jika Anda mengalami satu dari sekian kondisi tersebut. Kondisi-kondisi di atas umumnya bersifat sementara sebagai efek samping dari tubuh yang menerima vaksin.

Ada lima hal yang bisa dilakukan jika mengalami reaksi setelah melakukan vaksin, yakni: 

Tetap tenang, jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada lokasi tersebut. 

Jika terjadi demam, kompres atau mandi dengan air hangat. Kemudian perbanyak minum air putih dan istirahat, jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.

Laporkan semua reaksi atau keluhan yang dialami setelah vaksinasi ke petugas kesehatan melalui nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi.

Anda juga bisa melaporkan kejadian KIPI yang dialami ke Kementerian Kesehatan melalui https://keamananvaksin.kemkes.go.id/index.php/public/pelaporan.

Kendati demikian, ada sejumlah kondisi seseorang sebaiknya tidak menerima vaksin COVID-19 demi menghindari KIPI, yaitu:

Orang dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap kandungan vaksin COVID-19. Orang yang sedang sakit atau sedang mengalami gejala COVID-19 (vaksinasi dapat dilakukan setelah sembuh dan dengan persetujuan dokter)

“Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin, atau memiliki obat yang dikonsumsi secara rutin, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengikuti program vaksinasi,” demikian ditulis UNICEF.

Jangan lupa untuk selalu menerapkan secara disiplin 5M protokol kesehatan. Dimulai dari memakai maker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas demi kebaikan bersama.


Pewarta : Beni

TerPopuler