Morotai -- Akademisi Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara, menanggapi kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Maluku Utara.
Kedatangan Jokowi di Maluku Utara ini, seharusnya peran strategis bagi Gubernur Maluku Utara. KH Abdul Gani Kasuba untuk menyampaikan aspirasi rakyat ke Presiden.
Misalnya, Isu daerah masalah konfilik lahan TNI AU dan Masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai yang kian lama belum terselesaikan.
Akademisi Universitas Pasifik Morotai, Irfan Hi Abdurahman, menyampaikan bahwa, kedatangan Presiden itu harus dapat di manfaatkan oleh para kepala daerah yang di kunjunginya.
"Terutama Gubernur Maluku Utara. Menurut saya memiliki peran strategis atas beberapa isu-isu di daerah," ucap Irfan Rabu (28/9).
Misalnya, Kata Irfan, terkait masalah sengketa lahan antara TNI AU dan Masyarakat di seputaran ibu kota Kabupaten Pulau Morotai, atau masalah daerah lainya.
"Rencana pemekaran ibu kota Sofifi, dan masalah pertambangan dari semua permasalahan tersebut. Tidak dapat di selesaikan di tingkat daerah," tegas Irfan.
Sehingga, hal ini agar kepala daerah harus dapat menyampaikan supaya diselesaikan oleh bapak Presiden yang tengah berkesempatan kunjungan kerja di Malut.
"Sebab, jika kunjungan bapak Presiden hanya untuk membagikan BLT dan mengunjungi pasar-pasar rakyat. Saya kira tidak akan memberikan manfaat apa-apa terhadap daerah ini," cetusnya.
Oleh karena itu, Irfan juga menghimbau agar kepala daerah tidak hanya melayani bapak Presiden dalam kujunganya. Melainkan selesaikan masalah yang urgen di Malut ini.
"Tetapi dapat mengungkapkan fakta-fakta atau realitas yang di hadapi masyarakat di daerahnya," tandas Irfan yang juga selaku Rektor Unipas Morotai ini.
Sekedar diketahui, Presiden Joko Widodo memulai kunjungan kerjanya di Provinsi Maluku Utara, Rabu (28/9). Ia diagendakan mengunjungi Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat, dan Kota Sofifi, Tidore Kepulauan.(oje)