Aspirasi Jabar||Kabupaten Tasikmalaya,Adanya ikhwal kualitas pekerjaan penanggulangan darurat bencana tanah longsor di Desa Kersagalih,Kecamatan Jatiwaras,Kabupaten Tasikmalaya.yang disinyalir kualitasnya diragukan karena baru saja beres sudah ambrol kembali tentunya menuai kontoversi dan menjadi sorotan khalayak
"Selain Masyarakat,dan aktivis serta Insan Pers,Ketua Divisi Hukum DPC APDESI Kabupaten Tasikmalaya, Alfie Akhmad Sa’dan Hariri, SH, SE, MH,juga menyoroti dan angkat bicara soal ambrolnya kembali proyek tersebut.
"Saya apresiasi gerak cepatnya BPBD dan Pelaksana pekerjaan namun jangan hanya menutupi adanya kesalahan akan tetapi perbaikan itu harus mengena dari sumbernya, arus air disana mentok ke tebing, Kalau lama lama tidak dihambat, akan kembali longsor lagi," kata Alfie pada Minggu(16-6-2024).
"Hal ini membuat was was masyarakat sekitar, sebab pekerjaan itu sebagai antisipasi terjadinya abrasi tanah. Apabila tanah itu longsor bisa memutuskan Jalan utama pasir gintung-lengkongbarang.
Pekerjaan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya itu memakan anggaran yang tidak sedikit sebesar Rp 1.182.454.000 dari APBD Kabupaten Tasikmalaya.
"Ambrolnya Pekerjaan yang baru selesai itu, disinyalir SOP pekerjaannya tidak diperhatikan. Dilihat pekerjaan itu sekarang hanya ditempel, namun sumber air yang ada tidak diantisipasi, ketika ada hujan turun dikhawatirkan akan longsor lagi,"ungkapnya
Meski, Gerak Cepat BPBD dan pelaksana kegiatan sangat diapresiasi ketika ada ambrol langsung diantisipasi. Akan tetapi ini jangan hanya sebatas menutupi kesalahan saja, karena masih ada anggaran untuk pemeliharaan.
Pun, dirinya berharap kepada semua pihak, terutama dari di BPBD Kabupaten Tasikmalaya untuk bisa mengawasi bersama sehingga pungsinya untuk menghambat abrasi tanah jalan itu betul bisa diatasi.
"Logikanya, kalau kemarin mengerjakan dengan baik tidak mungkin ada kegagalan, makanya saat pengerjaan harus betul betul supaya dipakai, jangan terkesan asal serap anggaran saja,"tandas Alfie
"Sementara itu, pelaksana kegiatan saat ditanya wartawan dilokasi tidak mengakui kalau dirinya yang bertanggung jawab atas perkerjaan tersebut yang merupakan kepanjang tanganan CV Abadi Tani.
"Saya bukan pelaksana pekerjaan, hanya mengerjakan Boronjongnya saja," singkatnya
Beberapa informasi yang diserap wartawan, pihak BPBD melalui Kabid Darlog turun langsung mengecek ke Lokasi. Namun sayang saat wartawan tiba Kabid Darlog sudah tidak ada di tempat.
(MM)