Aspirasi Jabar || Morotai-Seorang oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut wartawan di Morotai sebagai "wartawan abal-abal" tersebar di grup WhatsApp DPRD.
Informasi yang dihimpun media ini dari salah satu sumber terpercaya yang menolak namanya dipublis menjelaskan bahwa pernyataan itu muncul ketika oknum anggota DPRD tersebut menanggapi pemberitaan mengenai dirinya yang telah empat kali tidak menghadiri rapat paripurna.
Menanggapi berita tersebut, ia langsung melontarkan pernyataan yang terkesan meremehkan para jurnalis di daerah itu.
"Tara apa-apa, Ketua BK aman saja. Wartawan abal-abal semua itu di Morotai, kong tulis sesukanya saja tanpa klarifikasi. Substansinya tidak ada, yang ada hanya bombastis supaya paksa torang klarifikasi. Lah, torang harus bayar pa dorang itu, popularitas semua itu namanya," ucapnya sambil tertawa dalam percakapan di grup WhatsApp DPRD yang disampaikan sumber terpercaya yang menolak namanya diberitakan, Selasa 25 maret 2025.
Tak hanya itu, oknum anggota DPRD tersebut juga menanggapi pesan dari seorang wartawan yang meminta klarifikasi atas pemberitaan sebelumnya. Alih-alih merespons secara profesional, ia justru meneruskan pesan tersebut ke grup DPRD dengan komentar yang bernada sindiran.
"Kl WA dari wartawan seperti ini maksudnya kan sudah jelas toh? Ujungnya di mana? Pasti UUD lah (Ujung-ujung duit)," tulisnya dalam grup.
Ia (Oknum) mengaku jika pernyataan tersebut didasarkan pada pengalaman pribadinya yang telah beberapa kali menghadapi situasi serupa.
"Kalau itu sudah jelas, bro. Saya sudah berulang kali mengalami hal ini, jadi wajar kalau saya punya pandangan lain," ujarnya.
Wakil Ketua II DPRD Pulau Morotai, Erwin Sutanto, memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang sebelumnya menimbulkan kesalahpahaman di kalangan wartawan. Ia menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak ditujukan kepada seluruh wartawan di Morotai, melainkan kepada tiga oknum wartawan yang menghubunginya secara langsung.
"Jadi yang saya maksud adalah wartawan yang menghungi langsung kepada saya melalui WhatsApp, bukan semua wartawan yang menulis berita atau yang memposting di Info Morotai," jelas Erwin saat dikonfirmasi.
Erwin mengungkapkan bahwa ia merasa hak jawabnya tidak dimuat dalam pemberitaan yang telah terbit, meskipun ia telah memberikan penjelasan terkait alasan ketidakhadirannya dalam beberapa agenda DPRD.
"Saya sudah menjelaskan semua kronologisnya, bahwa ketidakhadiran saya dalam beberapa agenda itu karena adanya agenda partai. Namun, penjelasan tersebut tidak dimuat dalam berita," lanjutnya.
Lebih lanjut, Erwin menegaskan bahwa kalimat yang disampaikannya hanya merujuk kepada tiga wartawan yang menghubunginya, bukan kepada seluruh wartawan yang bertugas di Morotai.
"Wartawan di Morotai itu lebih dari tiga orang. Yang saya maksud adalah wartawan yang menghubungi saya langsung, bukan wartawan yang menulis berita atau semua wartawan di Morotai," pungkasnya.(oje)