Aspiradi Jabar || Garut – Seorang ibu asal Kabupaten Bogor diduga menjadi korban penelantaran oleh awak Bus Primajasa di perjalanan. Hal tersebut dialami oleh seorang ibu dua anak warga Kampung Tipar, Kecamatan Ciawi, Kota Bogor Jawa Barat yakni Ani Kusmawati (40). Senin(28/4/2025)
Ani menuturkan ketika dirinya bersama kedua anaknya yang masih kecil naik Bus Primajasa jurusan Tasikmalaya ke Jakarta di Terminal Indihiang, Tasikmalaya, Jum’at sore (25/4). Namun, sesampainya di wilayah Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut sekitar pukul 19.00 WIB persis nya depan perumahan Puri Kulsum, dirinya bersama kedua anaknya diturunkan paksa oleh awak Bus tersebut dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Saya jelas sangat kecewa karena diturunkan seenaknya di tengah perjalanan. Padahal, saya sudah merasa bayar lebih senilai Rp 200 ribu dari Tasik ke Bogor. Saya bersama anak – anak tidur di musala sebelum akhirnya meminta tolong pada polisi,” ungkap Ani.
Ia juga mengatakan bahwa saat menaiki bus tersebut merasa heran karena tidak diberikan karcis sama sekali oleh awak bus tersebut. Ani mengaku baru pertama kalinya mengalami kejadian naas tersebut karena selama ini perjalanan ke Tasik menggunakan motor bersama
suaminya.
Ani mengaku bersyukur adanya pertolongan dari jajaran Polsek Limbangan, Kabupaten Garut yang pada akhirnya bisa pulang ke Bogor. Tidak hanya itu, sejumlah anggota kepolisian setempat yang merasa iba pun tak ayal memberikan sedikit sumbangsihnya agar Ani dan kedua anaknya bisa makan dan diberikan bekal ongkos agar bisa pulang ke Bogor.
“Alhamdulillah, saya dibantu sekali sama bapak polisi disini. Dikasih makan, uang bekal ongkos bahkan sampai mau diantar hingga naik bus sesuai jurusan arah kami pulang,” ujar Ani.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Ka SPKT) Polsek Limbangan Bripka Sofyan Ali membenarkan adanya seorang ibu dan dua anak yang diantarkan salah seorang warga karena kedapatan tidur di musala semalaman. Kata Ali, pihaknya merespon langsung dan memberikan upaya pertolongan agar sang ibu dan kedua anaknya benar – benar bisa pulang ke Bogor.
“Kami pastikan bahwa sang ibu dan kedua anaknya benar – benar bisa pulang ke Bogor setelah kami menyetop salah satu bus sesuai tujuannya. Saya juga berharap, tidak ada lagi ulah oknum awak bus yang menelantarkan penumpangnya dimanapun hanya karena kekurangan ongkos,” tegas Ali