-->

Notification

×

Iklan

Menyulap Lahan Kosong Menjadi Lahan Fungsi Guna, Mahasiswa KKNT UMSIDA Di Desa Jiken Ajak Warga Tanam Tanaman Boga Dan TOGA

3 Sep 2025 | September 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-03T08:04:35Z



Aspirasi Jabar || Sidoarjo - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) 2025 yang tengah mengabdi di Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan kemandirian pangan masyarakat melalui program bertajuk “Lahan Kosong Jadi Lahan Fungsi Guna”.
Program ini menjadi salah satu inovasi unggulan yang memfokuskan pada pemanfaatan lahan tidak terpakai menjadi lahan produktif untuk ditanami tanaman boga (pangan) dan tanaman obat keluarga (TOGA).


Latar Belakang dan Tujuan Program

Program ini lahir dari hasil observasi dan diskusi bersama aparatur desa serta masyarakat sekitar. Mahasiswa KKNT menemukan bahwa terdapat sejumlah lahan kosong yang terbengkalai di wilayah sekitar permukiman warga. Lahan-lahan ini sebagian besar dibiarkan tidak produktif, bahkan menjadi tempat pembuangan sampah dan tumbuhnya gulma.


Melihat kondisi tersebut, tim mahasiswa KKNT Jiken menggagas ide untuk menyulap lahan-lahan tersebut menjadi kebun pangan sehat yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh warga.
Tujuan utama program ini adalah:


Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan ruang terbuka.

Mendorong kemandirian keluarga dalam pemenuhan pangan sehari-hari.

Mengenalkan pertanian rumah tangga yang mudah diterapkan.

Mengedukasi warga tentang pentingnya ketahanan pangan dan kesehatan keluarga melalui tanaman herbal (TOGA).


Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan sistematis :

Survei Lokasi dan Sosialisasi
Mahasiswa KKNT melakukan survei terhadap beberapa titik lahan kosong yang berada di area rumah warga maupun fasilitas umum. Setelah itu, dilakukan sosialisasi kepada warga sekitar mengenai rencana pemanfaatan lahan melalui kegiatan gotong royong dan edukasi lingkungan.


Koordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kader PKK
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa bekerja sama dengan Kepala Desa Jiken, perangkat RT/RW, serta para kader PKK dan dasa wisma. Dukungan dari lembaga desa memperkuat legitimasi dan partisipasi warga dalam kegiatan ini.


Pelatihan dan Edukasi Pertanian Sederhana
Mahasiswa memberikan pelatihan dasar tentang teknik bercocok tanam, pemilihan jenis tanaman, perawatan, hingga pemanfaatan hasil panen. Edukasi disampaikan melalui metode penyuluhan dan praktek langsung di lapangan.


Penanaman dan Perawatan
Warga bersama mahasiswa menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti bayam, kangkung, tomat, cabai, terong, serta tanaman obat keluarga seperti jahe, kunyit, serai, dan daun sirih. Penanaman dilakukan baik secara langsung di tanah maupun melalui media pot dan sistem vertikultur untuk lahan sempit.


Monitoring dan Evaluasi
Setelah penanaman, mahasiswa melakukan pemantauan rutin perkembangan tanaman bersama warga, sekaligus menyusun sistem jadwal penyiraman dan perawatan bergilir antar warga.


Antusiasme dan Respon Masyarakat

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tidak hanya ibu-ibu rumah tangga, kalangan remaja dan bapak-bapak pun turut berpartisipasi dalam kegiatan tanam bersama.


“Awalnya saya tidak menyangka kalau lahan kosong di samping rumah bisa dimanfaatkan. Sekarang bisa panen kangkung sendiri, lumayan buat masak harian,” ujar Ibu Rini, warga RT 02 RW 01, salah satu peserta program.


Kepala Desa Jiken, Bapak Rofik, juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan mahasiswa UMSIDA. “Program ini bagus sekali. Mahasiswa tidak hanya datang untuk menjalankan KKN, tapi juga membawa perubahan nyata yang bermanfaat jangka panjang bagi desa kami,” ujarnya saat ditemui dalam kegiatan monitoring.


Dampak dan Harapan

Program ini tidak hanya meninggalkan kebun produktif sebagai bentuk fisik, tetapi juga meninggalkan pengetahuan, kesadaran, dan kebiasaan baru bagi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ketahanan pangan keluarga.


Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKNT UMSIDA berharap akan terbentuk budaya bertani di lingkungan rumah, sehingga masyarakat dapat memenuhi sebagian kebutuhan dapurnya secara mandiri. Selain itu, lahan-lahan yang sebelumnya terbengkalai kini menjadi lebih bersih, hijau, dan bermanfaat.


Tim KKNT juga berharap program ini dapat terus dilanjutkan oleh warga secara berkelanjutan, bahkan dikembangkan menjadi bank bibit lokal, urban farming, atau program ekonomi desa berbasis pertanian rumah tangga di masa mendatang.


Jurnalis : yusuf


Editor     : Asp. SP. 


×
Berita Terbaru Update