Aspirasi jabar ||Sumedang
Kampus SMKN 1 Buahdua dipenuhi euforia kreativitas dan karya pada gelaran Gebyar Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) & Teaching Factory (TEFA) Tahun 2025, Jumat (12/12/2025). Mengusung tema “Simfoni Bestari, Menyatu Berbalut Ilmu, Bergema Menggapai Cita”, acara ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pendidikan, kreativitas, dan inovasi para siswa.
Kemeriahan semakin lengkap dengan hadirnya Kang DJ (DJ Official) yang berhasil memantik antusiasme seluruh peserta. Tak hanya itu, siswa-siswi SMKN 1 Buahdua juga menampilkan seni pertunjukan kabaret yang memukau, menjadi bukti bahwa proses belajar mereka tidak hanya teoritis, tetapi juga penuh eksplorasi dan pengalaman nyata.
*Karya Terbaik Siswa Dipamerkan Lewat Teaching Factory*
Setiap program keahlian turut menghadirkan karya unggulannya dalam expo dan bazar Teaching Factory, mulai dari:
BDP (Bisnis Daring & Pemasaran) – layanan pemasaran digital dan produk kreatif,
AKL (Akuntansi & Keuangan Lembaga) – simulasi layanan keuangan,
TJKT (Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi) – inovasi perangkat jaringan dan teknologi,
TOT (Teknik Ototronik Otomotif) – demonstrasi sistem otomotif modern,
TKRO (Teknik Kendaraan Ringan Otomotif) – layanan perawatan dan inovasi bidang otomotif.
Karya-karya ini menjadi ajang siswa menunjukkan kompetensi mereka sekaligus bukti kesiapan menghadapi dunia kerja.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan Lomba Matematika dan Literasi Sains Tingkat SMP/MTS se-Kecamatan Buahdua dan sekitarnya, yang telah digelar pada 5 Desember 2025. Kompetisi ini menjadi wadah untuk menjaring bibit unggul sekaligus memperkenalkan dunia kejuruan kepada calon peserta didik.
Acara berlangsung meriah dan penuh apresiasi dengan hadirnya Forkopimcam Buahdua, Komite SMKN 1 Buahdua, para orang tua siswa, serta tamu undangan. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan terhadap kemajuan pendidikan vokasi di Kabupaten Sumedang.
*Kepala Sekolah: Semua Kegiatan Menumbuhkan Karakter*
Kepala SMKN 1 Buahdua, Sutisna, menegaskan bahwa kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sesungguhnya memiliki muara yang sama membangun karakter peserta didik.
“Intrakurikuler berlangsung di kelas sesuai kurikulum. Kokurikuler memperkuatnya melalui praktik, proyek, dan pengalaman nyata. Sementara ekstrakurikuler memberi ruang bagi pengembangan minat dan bakat. Dan acara ini adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut,” ujarnya.
Gebyar PBP & TEFA 2025 menjadi bukti bahwa pendidikan di SMKN 1 Buahdua tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga membangun karakter, kreativitas, dan keterampilan kerja yang berkelanjutan.
Gebyar ini bukan sekadar perayaan, tetapi cerminan kualitas pendidikan vokasi yang terus bergerak maju, berinovasi, dan berkolaborasi untuk masa depan generasi muda Buahdua yang lebih gemilang.
Jurnalis : Aep. Mulyana
