ANGGOTA DPRD : Pasar Parung Harus Lebih Optimal Untuk Berdayakan Ekonomi Rakyat -->

ANGGOTA DPRD : Pasar Parung Harus Lebih Optimal Untuk Berdayakan Ekonomi Rakyat

26 Jul 2020, Juli 26, 2020
Pasang iklan


Aspirasijabar.net-Parung, Bogor. Keberadaan pasar raya Parung sebagai pasar terbesar di wilayah utara Kabupaten Bogor, merupakan modal aset besar untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pasar tersebut.

Hal ini diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Bogor Atma, yang juga putra daerah Kecamatan Parung pasca bertemu dan diskusi dengan Kepala Unit Pasar Parung Andang Iskandar serta jajarannya. Menurut Atma, pasar Parung terluas dengan luas hampir 5 hektare tepatnya 48.000 m2, harus lebih dioptimalkan agar mampu menghidupkan serta  meningkatkan perekonomian masyarakat dan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor.

Atma mengungkapkan, beberapa kegiatan di pasar tersebut saat ini harus di evaluasi demi kebaikan bersama. Dia mencontohkan, salah satunya adalah Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak ketiga terkait pengelolaan parkir yang akan berakhir pada bulan Desember 2020 ini. Dirinya mendorong agar PKS tersebut tidak dilanjutkan dan menyarankan PD Pasar Tohaga melakukan pengelolaan parkir mandiri. "sehingga ada simbiosis mutualisme (kerjasama saling menguntungkan) antara pengelola pasar dan Pemkab Bogor," ungkap Atma, Minggu (26/7/2020).

Politisi PKS ini juga menyinggung munculnya beberapa lokasi pasar di sekeliling pasar Parung. Menurutnya, hal ini terjadi akibat dari tertutupnya akses ke pasar imilik PD Pasar Tohaga karena adanya pagar tembok permanen. "Saya dorong untuk membuka pagar depan dan memanfaatkan lahan kosong untuk dibangun toko atau sentra ikan hias yang menjadi ikon pasar parung," ujarnya. Dengan demikian, sambung Atma, bagian depan pasar Parung akan menjadi etalase menarik yang enak saat dipandang mata..

Selain itu, Atma juga menyoroti masalah aampah yang menumpuk di depan pasar. Padahal dari keterangan yang didapatnya, lanjut Atma, setiap hari kurang lebih 2 truk sampah harus dibuang ke TPS dgengan biaya operasional cukup tinggi yaitu Rp.500.000/truk. "Jadi setiap bulan PD Pasar Tohaga memiliki beban pengeluaran sebesar 30 juta. Ini harus dicarikan solusinya dengan mencari pihak ketiga yang bisa mengelola sampah agar bisa termanfaatkan," cetusnya.

Terkait maraknya pedagang kali lima (PKL) yang ada diluar dan menimbulkan kemacetan, anggota DPRD ini mendorong PD Pasar untuk duduk bersama seluruh stakeholder, guna mencari solusi kedepan yang maslahatnya lebih banyak dan lebih luas. "Intinya keberadaan pasar Parung harus lebih dioptimalkan kemanfaatannya untuk masyarakat sekitar." Pungkasnya.

Sedangkan Kepala Unit Pasar Parung Andang Iskandar, mengaku sangat mendukung berbagai masukan yang disampaikan wakil rakyat tersebut. Dirinya juga berterimakasih telah diperhatikan secara khusus dengan kejadiran anggota DPRD ke kantor unit pasar Parung. "Semoga terus ada perbaikan ke depan demi kemajuan ekonomi warga." Ucapnya.


~ Anggota DPRD Kabupaten Bogor Atma, berkunjung ke kantor unit Pasar Parung PD Pasar Tohaga guna melihat kondisi terkini pasar tradisional terbesar di wilayah Utara tersebut.

( Boim / Fahry Ketua FWHBU )

TerPopuler