MARI BERDAGANG PASCA PANDEMI COVID-19 -->

MARI BERDAGANG PASCA PANDEMI COVID-19

7 Jul 2020, Juli 07, 2020
Pasang iklan


Alin Novina


Aspirasijabar ||  Tidak perlu diceritakan lagi tentang kondisi saat ini. Perampingan karyawan, pemangkasan gaji, penyempitan lapangan pekerjaan menjadi bayangan gelap saat dan setelah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Masyarakat tak lagi bisa hanya bergantung pada bantuan pemerintah yang carut marut Saatnya energi kreatif ditumbuhkan Mencari peluang dalam himpitan.

Mungkin tidak ada ekspektasi tinggi pada masyarakat selain kebutuhan pokok mereka tetap terpenuhi setiap harinya Dalam keadaan seperti ini seharusnya para pemilik kuasa memberi jalan seperti halnya mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok, Di sisi lain masyarakat dituntut turut andil dalam mendapatkan penghasilan secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Berdagang adalah satu dari banyak cara yang bisa diambil. Aktivitas berdagang seharusnya tidak lagi dipandang sebelah mata Hakikat berdagang bagi saya seorang Muslim tidak harus berambisi mendapatkan banyak untung materi melainkan memberikan rasa puas dan bermanfaat bagi pelanggan.

Dalam situasi pandemi saat ini mari kita ciptakan keamanan ekonomi keluarga mulai dari hal kecil Menjamurnya usaha rumahan di masa pandemi menjadi tanda bahwa masyarakat kita itu kuat dan mampu bertahan dalam ketidakjelasan penghasilan. Tidak usah merasa tersaingi ketika kita berdagang, tetangga berdagang, teman berdagang, saudara berdagang dan orang lain sama-sama berdagang juga. Kita adalah makhluk yang saling membutuhkan "(simbiosis mutualisme)" Jika berbeda produk dagangan kita maka marilah saling membeli Jika sama produk dagangan kita maka marilah bekerjasama.

Tantangan yang akan terjadi adalah persaingan dari pedagang besar. Baik itu dari harga maupun kualitas produk. Tetaplah optimis. Dimulai dari lingkungan sendiri untuk saling memberikan keuntungan Yang hanya memiliki keahlian carilah orang memiliki modal untuk bekerjasama,  hanya memiliki modal carilah orang yang memiliki keahlian untuk menjadikan modalnya produktif.

Yang punya keduanya berkolaborasilah dalam asas saling bermanfaat kepada yang tidak punya keduanya. Semoga berawal dari rasa simpati, peduli dan berbagi kita semakin kuat dan kebutuhan ekonomi tetap terpenuhi.

Penulis : Alin Novina
Editor   : Eka

TerPopuler