Uu Ruzhanul Ulum merespons terkait kasus perundungan -->

Uu Ruzhanul Ulum merespons terkait kasus perundungan

24 Jul 2022, Juli 24, 2022
Pasang iklan



Aspirasi jabar || Bandung -- Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum merespons terkait kasus perundungan yang membuat anak SD di Tasikmalaya meninggal dunia diduga depresi setelah di-bully karena dipaksa menyetubuhi kucing.

Setelah melihat videonya, Uu menyebut secara kasat mata tidak ada bukti pasti bahwa korban benar-benar menyetubuhi kucing.


"Saya lihat video nya gak mungkin apalagi anak kecil, dan biar lebih jelas 'itu' juga gak bangun, secara kasat mata di video tidak ada persetubuhan," kata Uu di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 23 Juli 2022.


Penyebab korban meninggal karena depresi juga belum bisa dipastikan, karena menurut Uu hal itu harus disampaikan oleh pihak yang berwenang seperti kedokteran. Sebab bisa saja meninggal karena ada penyebab lain seperti komorbid.


"Sebelum ada temuan dari pihak aparat penyebab kematian, depresi atau apa kita jangan berandai-andai karena dari KPAID tidak ada kepastian bahwa itu depresi, siapa tau ada penyebab lain komorbid lain, tapi sekarang beredar seperti itu hanya asusmsi masyarakat," ungkapnya.


Untuk itu, Wagub Uu berharap kasus perundungan anak SD yang berakhir meninggal dunia ini bisa berakhir dengan damai dan tidak dilanjutkan ke meja hijau.


Uu juga menyebut candaan yang dilakukan oleh anak-anak seperti itu adalah hal yang biasa. Hukum sosial yang saat ini dirasakan oleh pelaku dirasa sudah berat karena akan terus teringat hingga dewasa.


"Harapan kami setelah islah tidak ada mengarah ke meja hijau sampai ada pemanggilan dari pihak korban dan saksi, tapi itu sah saja, tapi lihat korban keluarga korban yang tidak akan menuntut dengan kesolehan seperti itu saya merasa bangga," ungkapnya.


"Candaan seperti itu. Biasa lah itu, karena sekarang ada medsos dan diviralkan sekarang mungkin itu," lanjutnya.


Di samping itu, Uu justru menekankan kepada pihak yang telah membuat dan menyebarkan video perundungan tersebut. Hal ini karena penyebaran video tersebut nampak sengaja dimanfaatkan oleh orang lain.


"Saya lihat ada hal dimanfaatkan oleh orang lain, di awal video ada pembukaannya, pembukaan seperti itu, paling yang harus dikejar adalah merka yang menyebarkan hal seperti itu," katanya.


Uu kembali menegaskan masalah seperti itu diharapkan tidak usah dilanjutkan, mengingat pelakunya adalah sesama anak kecil.


"Harapan kami sekalipun terjadi masalah seperti itu diharapkan tidak dilanjutkan, karena anak kecil, memang ada lapas anak kecil, ini dampak keluarga sudah islah bisa saja merasa yang awal bersalah jadi nambah apalagi dalam islam ada apuh, ada maaf insyaallah," pungkasnya. (Red) 

TerPopuler