Tak Mau di Bubarkan, Aktivis Samurai Nyari Boxing Dengan Satpol PP. -->

Tak Mau di Bubarkan, Aktivis Samurai Nyari Boxing Dengan Satpol PP.

3 Okt 2022, Oktober 03, 2022
Pasang iklan


Morotai -- Samurai Distrik Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa, massa aksi terobos kantor Bupati Morotai, nyaris baku hantam dengan Satpol PP.

Massa aksi menyampaikan tuntutan sikap, terkait sejumlah problematika di Kabupaten Pulua Morota, Senin (3/10).

Amatan media ini, aksi digelar di lobi kantor Bupati itu, dimana bentuk mahaiswa memprotes Pemerintah Daerah dengan menghambur cabai, tomat busuk yang bau menyengat dan bibit kelapa. 

Aksi dikoordinir Subhan Buton itu, spanduk bertuliskan "Segera Hadirkan Industri Lokal di Morotai, Kalau Tidak Maluku Utara Keluar Dari NKRI"

"Tuntutan kami agar pemerintah menstabilkan harga komoditi di Morotai, kalau misalkan tidak ada kebijakan yang dilakukan oleh Pj Bupati Morotai maupun dinas Pertanian dan Perindagkop itu. Maka kami pastikan Samurai akan mencopot dua Kadis yang tidak serius untuk mengawal peningkatan ekonomi di Morotai," tegas orator, Jaim Gafur dalam orasinya. 

Harga komoditi ini, ungkap Jaim, bicara ekspor dan inport ternyata masyarakat Morotai lebih banyak impor ketimbang ekspor.

"Soal pertanian,  padahal lahan pertanian sebagai mana disampaikan beberapa tahun yang lalu bahwa. Pemerintah Daerah telah menyediahkan lahan 14 hektare," ungkapnya. 
Namun, Jaim bilang, sampe sejauh ini tidak ada realisasi atau semacam transparansi oleh pihak Pemerintah Daerah dalam melakukan perluasan lahan 14 kektare untuk Pertanian Morotai. 

"Tuntutan ini kami sampaikan mulai tahun 2017 sampai masuk di tahun 2022 tidak ada tindakakan sama sekali oleh Pemda Morotai," paparnya. 

Faktanya, sambung dia, masyarakat Morotai yang ekonomi nya masih bergantung pada aspek pertanian. 

"Dalam hal ini Barito, yang ada di 88 desa 6 Kecamatan di Kabupaten Pulau Morotai. Terlebih khusus di Desa Nakamura dan sekitarnya. Masih mengeluhkan persoalan sarana prasarana. Belum juga petani dari aspek pengelolaan mengenai lahan yang sampai sejauh ini masih pinjam pakai," tambah dia," jelasnya. 

"Belum juga pupuk, obat obatan. Bibit, Alat produksi samapai pada tingkat dikeluhkan adalah sumber air yang sejauh ini tidak diperhatikan oleh pemerintah kabupaten pulau morotai," tambah dia.

Hal ini, Samurai meminta agar Pj. Bupati Morotai M. Umar Ali, agar bertanggung jawab merosotnya pertanian di Morotai.

"Karena kami melihat bahwa selama ini PJ. Bupati telah menjadi aktor atas kemiskinan rakyat Morotai," pintanya. 

Ia juga menyentil, Visi Misi 5000 lapangan kerja oleh Mantan Bupati Beny Laos dan mantan Wakil Bupati Morotai itu omong kosong, lantaran  hasilnya nihil.

"Permasalahan pertanian tidak diakomodir oleh Pemerintah. Kemudian program KEK di Morotai selama ini tidak berdampak baik pada Daerah," tandasnya. 

Skira pukul 11 30 WIT,  massa aksi mencoba bakar ban bekas di depan lobi kantor bupati. Namun di hadang Satpol PP.

Massa aksi pun nyaris baku hantam dengan Satpol PP lantaran tak terima ban bekas dengan kobaran api itu, di padam Satpol PP.(oje)

TerPopuler