Aspirasi Jabar || BANDUNG – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung secara resmi membuka rangkaian acara Hari Santri Nasional (HSN) 2024 pada Kamis, 17 Oktober 2024. Pembukaan acara ini berlangsung di Auditorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II serta puluhan mahasiswa Fakultas Ushuluddin. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana kegiatan, Zulkifli Yunus, menekankan pentingnya momentum HSN sebagai refleksi bagi mahasiswa untuk memaknai peran santri dalam konteks modern.
Ketua Pelaksana HSN 2024, Zulkifli Yunus, menjelaskan bahwa persiapan kegiatan seperti perizinan dan fasilitas pendukung, sudah diatur sejak beberapa minggu lalu untuk memastikan kelancaran acara.
“Kami telah mempersiapkan rangkaian acara ini dengan matang, mulai dari perlombaan hingga Gerakan Sarung pada 22 Oktober mendatang. Setiap kegiatan dirancang agar dapat melibatkan partisipasi aktif dari seluruh mahasiswa,” ujar Zulkifli.
Rangkaian acara HSN 2024 akan berlangsung hingga akhir bulan, dengan beberapa agenda utama yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Di antaranya adalah perlombaan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 17 Oktober, diikuti dengan Gerakan Sarung dan Fashion Show pada 22 Oktober. Acara puncak berupa Talkshow akan digelar pada 25 Oktober dengan menghadirkan sejumlah Narasumber dari lingkungan kampus dan para santri.
Ketua Umum Dema Fakultas Ushuluddin, Sakti Budimansyah, dalam sambutannya menegaskan bahwa mahasiswa harus belajar dari peran santri sebagai pengemban amanah intelektual yang tetap menjaga nilai budaya serta spiritual. "Mahasiswa harus mencontoh santri yang di sisi lain merupakan pengemban amanah intelektual, tapi di sisi lain tetap menjaga nilai budaya serta mempertahankan nilai spiritual," ujar Sakti.
Sakti juga menyampaikan Gerakan Sarung yang dijadwalkan pada 22 Oktober akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Acara ini akan mengajak seluruh Civitas Akademika Fakultas Ushuluddin untuk mengenakan sarung sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap budaya santri. "Kami ingin memperlihatkan kembali tradisi sarungan yang menjadi ciri khas santri, bukan hanya nilai budaya tetapi juga nilai Uluhiyyah terdapat didalamnya" tutupnya. .
Dekan Fakultas Ushuluddin, Wahyudin Darmalaksana, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya kepada Dema yang dinilai konsisten menyelenggarakan kegiatan bermutu setiap tahunnya. “Saya mengapresiasi Dema yang selalu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan bermutu, khususnya konsisten mengadakan kegiatan HSN dari tahun ke tahun,” kata Wahyudin.
Wahyudin menambahkan, kehadiran kegiatan ini bukan hanya sebatas perayaan, melainkan juga menjadi upaya membangun tradisi akademik yang selaras dengan nilai-nilai agama. Menurutnya, acara HSN memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terus menghidupkan spirit keagamaan di lingkungan kampus. Ia juga menerangkan bahwasannya Ushuluddin memiliki tugas untuk membentuk peradaban baru, khususnya di lingkungan kampus 2, dan kegiatan ini merupakan salah satu pendorong akan terwujudnya hal tersebut.
Panitia juga menyiapkan berbagai perlombaan seperti lomba pidato, kaligrafi, MHQ, dan MTQ. Peserta yang terdiri dari mahasiswa lintas Jurusan akan memeriahkan setiap kegiatan yang telah dijadwalkan. Pendaftaran peserta sudah dibuka sejak pertengahan Oktober dan antusiasme peserta terlihat cukup tinggi.
Penulis : Rafi Taufiq